[caption id="attachment_77876" align="alignnone" width="500" caption="sumber:http://hannalestari.onsugar.com/"][/caption]
Sering kita temui, rumah (warung) makan ataupun toko-toko di pinggir jalan menempelkan selembar kertas yang bertuliskan Ngamen Gratis.Seperti tulisan Awas Anjing Galak yang sering ditemui di pagar rumah, tulisan ini juga memberi peringatan kepada para pengamen, bahwa penjaga rumah makan/toko dan pengunjungnya tidak akan membayar pengamen-pengamen yang bernyanyi di situ. Dan biasanya para pengamen juga menghindari bernyanyi di tempat-tempat seperti itu.
Seandainya saya bisa menyarankan kepada para pengamen, janganlah tulisan peringatan tersebut menghambat mereka untuk mengamen di tempat-tempat tersebut. Jadikan kegiatan mengamen bukan sebagai mata pencarian jangka pendek, tetapi sebagai jalan untuk mencapai karir yang lebih tinggi, sebagai penyanyi terkenal. Mungkin mengamen di tempat-tempat gratisan seperti itu menghilangkan kesempatan mereka untuk memperoleh pendapatan, tapi membuka kesempatan untuk menjadi penyanyi lebih terkenal, karena:
1.Bernyanyi di tempat gratisan ini akan menambah pengalaman dan “jam terbang” pengamen. Pengamen dapat bernyanyi sepuas-puasnya tanpa ada yang bisa mengusir atau menghentikannya. Biasanya dengan mengamen bayaran, para pengamen berhenti bernyanyi pada saat memperoleh bayaran. Kesempatan untuk bernyanyi di depan umum sepuas-puas akan menambah kemampuan bernyanyi dan mempersiapkan pengamen untuk menjadi penyanyi yang lebih professional.
2.Bernyanyi di tempat gratisan membuka kesempatan bagi pengamen untuk didengar kemampuannya oleh produser rekaman yang kebetulan makan di rumah makan tersebut.
3.Mengamen gratisan merupakan kesempatan bagi pengamen untuk bersedekah.
Karena itu, para pengamen janganlah gentar dengan tulisan peringatan “Ngamen Gratis”. Bahkan lebih seringlah, mengamen di tempat-tempat seperti itu. Teruslah mengamen dengan serius tapi jangan menghentikan hidup anda hanya sebagai pengamen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H