Mohon tunggu...
Emilianus Elip
Emilianus Elip Mohon Tunggu... Human Resources - Direktur Yayasan Nawakamal Mitra Semesta (https://nawakamalfoundation.blogspot.com)

Berlatar pendidikan Antropologi. Menulis....supaya tidak gila!!! Web: https://nawakamalfoundation.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisahku Mengalami Toleransi

16 Februari 2022   20:53 Diperbarui: 16 Februari 2022   20:57 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


* * *

Kalau kita merefleksikan ulang, dengan demikian toleransi yang terjadi di di wilayah-wilayah Indonesia antar kelompok masyarakat agama, sebagaimana saya ceritakan di atas, terus bagaimana posisinya? Bukankah itu terjadi juga karena kreasi manusia beragama di Indonesia. Toleransi tersebut dengan sengaja diciptakan dan dijaga oleh kelompok masing-masing agama, agar hidup menjadi lebih nyaman, indah, menyenangkan. Bukankah begitu? Mencari rejeki menjadi dimudahkan, mau pergi kesana kemari merasa tenang, jika kelompok tertentu tidak mampu memproduksi sesuatu maka bisa beli atau barter dengan kelompok lain yang lebih ahli membuat barang tersebut, dsb. Hebatnya bahkan di beberapa daerah, toleransi antar umat beragama itu dijaga bersama dari ancaman pihak lain manapun yang ingin merusak. Ini semua kenyataan yang amat berbeda sebagaimana dikhawatirkan Cohen dalam bukunya itu.

Tetapi, kita semua harus sadar bahwa kondisi toleransi itu teramat mudah rusak jika ada ancaman yang terus menerus...terus menerus...berulang ulang...berulang ulang tanpa henti...mengganggu kondisi kesepakatan toleransi yang sudah tercipta. Kita harus realistis bahwa kehidupan beragama di masyarakat kita Indonesia belum sampai taraf "urusan pribadi/individu", sebagian besar masih bersifat "urusan sosial bersama-sama". 

Itulah sebabnya hal-hal yang kontra produktif terhadap toletansi, yang terussss menerusss didengungkan dan digerakkan perlu segera dihentikan dengan paksa. Untuk apa kita memberi kesempatan kepada sekelompok kecil saja dengan resiko mengorbankan kelompok besar masyarakat Indonesia yang telah menciptakan kondisi toleransi beratus tahun lamanya!!! Terlalu mahal harganya....

 

Toleransi itu indah bukan?!

 

Diambil dari kumpulan essay lama 2017-2020

https://nawakamalfoundation.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun