Mohon tunggu...
Emi Kurniasih
Emi Kurniasih Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia

Saya adalah guru kimia di SMAN 1 Ajibarang sekaligus ibu dari dua orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

3 Mei 2023   10:20 Diperbarui: 3 Mei 2023   10:31 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika pada intinya akan kembali pada nilai-nilai yang dianut pada diri seorang pendidik. Hal ini terjadi karena nilai-nilai tersebut akan terefleksi ke dalam berbagai penanganan masalah dan keputusan yang diambil seorang pendidik. Jika nilai-nilai yang dianut menunjukan nilai-nilai kebajikan, maka keputusan dalam penanganan masalah moral dan etika akan menghasilkan keputusan yang senantiasa berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sekolah merupakan institusi moral yang harus senantiasa mengembangkan nilai moral dan etika murid yang lebih baik. 

Sebagaimna diketahui bahwa nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak meliputi reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Dengan pertimbangan itu pula maka, seorang pendidik telah selayaknya mempertimbangkan keterpihakan pada murid dalam setiap keputusan yang dibuatnya.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Sebuah keputusan yang baik harus berdasarkan prinsip yang tepat dengan pengambilan dan pengujian yang cermat. Namun seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, bahwa suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu dan telah berdasarkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Maka dari itu kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid sehingga keputusan itu nanti bisa berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Setiap pendidik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menangani sebuah kasus dilema etika. Hal ini tak bisa lepas dengan perbedaan paradigma yang dianut setiap pendidik khususnya dalam pemahaman unsur dasar pengambilan keputusan dan prinsip dilema etika, serta nilai-nilai yang dianut setiap pendidik. Hal ini menyebabkan adanya tantangan-tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan terkait dilema etika. Selain itu, ketegasan dan budaya sekolah yang kurang berkomitmen dalam menjunjung tinggi keputusan bersama serta nilai-nilai kebajikan juga menjadi kendala yang cukup berat dalam upaya penanganan kasus dilema etika.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Inti dari pengajaran yang memerdekakan murid adalah memberi ruang kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan gaya belajarnya. Pengambilan keputusan seorang pendidik akan memberikan pengaruh apabila keputusannya telah memberikan ruang dan kesempatan bagi siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan gaya belajarnya. Hal ini dapat terwujud dengan cara memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid melalui langkah-langkah seperti pembelajaran diferensiasi dan pembimbingan keterampilan sosial emosional, serta menciptakan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid.

Selain itu tenaga penddik perlu melakukan pengambilan keputusan yang mendukung hal-hal tersebut dengan menciptakan budaya positf dalam menjalankan visi dan misi sekolah, agar nantinya bisa menjadi teladan bagi murid seperti yang tertuang dalam filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka ing ngarsa sung tulodha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Hal ini terjadi karena kehidupan murid-murid di sekolah merupakan embrio dari kehidupan masa dewasanya, sehingga pembelajaran di sekolah merupakan tempat berlatih dan bertumbuh kembang untuk menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya nanti. Maka perlu dicermati sejak dini bahwa keputusan seorang pemimpin pembelajaran semaksimal mungkin untuk memberikan keterpihakan pada murid dengan memberikan pelayanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun