Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Uang: Jokowi, Prabowo pun Tertipu Puluhan Tahun (Bag. 6)

14 Juli 2014   00:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:26 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Riba, penipuan besar, termasuk saya tertipu. Anda pun, saudara Anda pun, Jokowi maupun Prabowo juga. Bagaimana media diarahkan untuk menimbulkan perang dan bagaimana perang membutuhkan uang? Agaknya ada kaitan.


Ada korek api dan menghasilkan api kecil yang kemudian membesar jadilah perang dunia. Boleh jadi sebagain disebabkan oleh Pers yang membesar-besarkan masalah. Tapi ada baiknya untuk mengecek film dokumenter karya Adnan Oktar atau biasa dikenal dengan Harun Yahya (2004) dengan judul “Di Balik tirai Perang Dunia”. Dibalik Perang Dunia adalah materialisme. Kenapa? Silakan tonton film tersebut! Uang, uang, dan uang, kalo salah kelola menghancurkan kita.Perang Dunia I dan II menghilangkan 65 juta nyawa manusia. Sehubungan dengan itu adalah tonton juga film “Paham Zionisme dan Israel” karya Harun Yahya (2005) juga.



Dengan menonton film itu semoga kita tergerak menyumbangkan apayang bisa kita sumbangkan apalagi kabar terbaru serangan Israel ke Gaza di hari keenam (hingga hari minggu ini, 13 Juli 2014) telah menewaskan 149 orang (english.alarabiya.net) , sementara menurut kompas.com 165 orang tewas. 1.200 sasaran telah dihantam dari udara. Pasukan darat (cadangan) sebanyak 20 ribu dikerahkan (english.alarabiya.net). Semua itu disusul dengan kecaman terhadap Israel, datang dari berbagai kalangan seperti dari Hizbut Tahrir, Salafi, atau lembaga lainnya.


bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun