Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Guru - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Uang: Jokowi, Prabowo pun Tertipu Puluhan Tahun (Bag. 6)

14 Juli 2014   00:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:26 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Tapi kenapa sih Larry Hannigan membuat kisah Fabian. Ternyata itu adalah teknik hebat agar informasi mudah diingat orang sebagaimana ditulis oleh Jackie Gerstein, Ed.D. (2013) diakui bahwa “storytelling is the most powerful way to put ideas into the world today”. Artinyaberkisah adalah cara yang paling ampuh untuk menempatkan ide-ide ke dalam dunia saat ini.


“Semua tambah rumit ketika Pemerintah Inggris berutang pada para tukang emas Inggris. Pemerintah Inggris cuma memikirkan bagaimanaberperang dengan Perancis. Pemerintah Inggris berutang kepada para tukang emas. Kemudian uang kertas menjadi legal oleh Pemerintah Inggris atas desakan para tukang emas” tambah Larry Hannigan.


Agaknya berkaitan dengan cikal-bakal Perang Dunia I maupun Perang Dunia II. Coba di-confirm lagi di buku-buku sejarah Perang Dunia.


Benar ,sebuah nasihat dari Tajuk Rencana “Tambah Utang Strategi Usang” (sebuah artikel dalam Koran lokal Jambi yang terbit pada tahun 2012, yang saya cuma sempat foto sebagian lembarnya pada tanggal 31 Maret 2012, tapi kemudian setelah saya cek artikel tersebut juga ada di padangekspres.co.id). Masih menurutTajuk Rencana tersebut, hampir seluruh negara di dunia mempunyai utang, kecuali Korea Utara. Jika pembiayaan melalui Surat Berharga Negara (SBN) maka itu hanya memperpanjang waktu pembayaran kembali kewajiban utang. Upaya konkret mengurangi beban utang dan defisit anggaran Pemerintah adalah peningkatan efisiensi belanja Pemerintah, pencegahan kebocoran dan mark-up belanja modal, mengurangi birokrasi dan ekonomi tinggi, meningkatkan produktivitas dan penerimaan dalam negeri dari sektor perpajakan, dan meningkatkan produksi migas.


Tapi sesungguhnya yang harus diedit atau diubah adalah sistem (riba). Solusinya bukan bertumpu pada dampak/akibat tapi dilihat dari penyebabnya. Penyebabnya lah yang harus ditangani bukan dengan meningkatkan efisiensi belanja negara. Sistem riba harus diganti. Maksudnya, uang 5% harus dibelanjakan oleh pihak Perusahaan Simpan-Pinjam sehingga orang yang berutang dapat mengembalikan (melunasi).


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun