Mohon tunggu...
emha albana
emha albana Mohon Tunggu... Seniman - Jurnalis, Film Maker, Auhtor, Konten Kreator

Hanya pelaku dalam peradaban, penulis di negeri yang enggan membaca, konten kreator zero capital, jurnalis tanpa media, rakyat tanpa pengakuan, seniman tanpa galery, saya tidak hebat tapi terlatih.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hilangnya Pamor PDI Perjuangan, Sudah Saatnya Berbenah!

2 Januari 2025   20:51 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Antara

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah salah satu partai politik terbesar dan tertua di Indonesia. Dengan akar yang kuat dalam perjuangan demokrasi dan kerakyatan, partai ini telah melalui perjalanan panjang, dari fase pembentukan hingga mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Namun, seiring waktu, citra PDI-P mulai memudar akibat berbagai persoalan internal dan eksternal. Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana partai ini dapat kembali ke jalur kepercayaan publik?

Awal Kebangkitan PDI-P

PDI-P lahir dari semangat perjuangan demokrasi setelah reformasi 1998. Di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partai ini berhasil menarik perhatian publik, khususnya masyarakat kecil, dengan menawarkan alternatif terhadap dominasi Orde Baru. PDI-P dikenal sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Nama PDI-P semakin melambung ketika Joko Widodo (Jokowi), seorang politisi yang diusung partai ini, memenangkan pemilihan presiden pada 2014 dan terpilih kembali pada 2019. Popularitas Jokowi sebagai pemimpin yang sederhana dan dekat dengan rakyat membawa citra positif bagi PDI-P. Pada masa itu, PDI-P menikmati dukungan luas dari berbagai kalangan, mulai dari akar rumput hingga elit politik.

Kemunduran Citra: Sebuah Realitas Baru

Namun, setelah lebih dari dua dekade mendominasi panggung politik nasional, PDI-P menghadapi tantangan besar dalam menjaga kepercayaan rakyat. Sejumlah masalah yang mencuat selama beberapa tahun terakhir menjadi faktor utama penurunan citra partai ini.

1. Pemecatan Anggota Berpengaruh

Salah satu peristiwa yang menghebohkan adalah pemecatan 27 kader PDI-P pada akhir 2024. Di antara mereka adalah tokoh-tokoh berpengaruh seperti mantan Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution. Pemecatan ini dilakukan karena dianggap tidak sejalan dengan garis perjuangan partai, terutama terkait dengan Pilpres dan Pilkada 2024. Langkah ini memicu kontroversi dan kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk para simpatisan partai. Banyak yang menilai tindakan ini sebagai bentuk otoritarianisme yang berpotensi merugikan partai dalam jangka panjang.

2. Kasus Harun Masiku

Kasus Harun Masiku menjadi titik balik yang mencederai integritas PDI-P. Harun, seorang calon anggota legislatif dari PDI-P, diduga terlibat dalam kasus suap terkait penggantian antar waktu (PAW) anggota DPR. Nama Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, ikut terseret dalam kasus ini. Meski kasus ini terjadi beberapa tahun lalu, kehadirannya kembali dalam pemberitaan pada 2024 memperburuk citra partai. Publik mempertanyakan komitmen PDI-P terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun