Mohon tunggu...
Mohammad Gunawan
Mohammad Gunawan Mohon Tunggu... -

suatu hari saya sadar, bahwa saat menulis,ternyata dunia ini diam-diam mengikhlasan dirinya untuk rebah di pangkuanku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mencintaimu

4 November 2011   16:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membelah resah di padang-padang.

Bumi,inilah kehormatan.

Inilah pengakuan seorang setan kepada Tuhan,

Inilah tari-tarian,

Zaman kesurupan.

Seperti tinjunya anoman memecah karang,

Hatinya melukai lautan.


Inilah anak-anak panah sang rama

Dihujamkan ke hati shinta

Menembus jantung rahwana

Memenggal-menggal kata “mer-de-ka”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun