Mohon tunggu...
Mabate Wae
Mabate Wae Mohon Tunggu... profesional -

senior citizen

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Australia Dijual

29 Juni 2015   12:18 Diperbarui: 29 Juni 2015   12:18 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dahlan iskan photo: Dahlan Iskan DahlanIskan_zpsc88e3159.jpg

Australia di Jual

Ada penawaran dan peluang menarik bagi pengusaha dan enterpreneur Indonesia, untuk membuka peluang dan melakukan usaha pertanian maupun peternakan di Australia. Peternakan yang meliputi pembibitan, membesarkan dan sapi potong serta mengekspornya dan menjualnya keluar Australia. Sebuah peluang yang coba di tangkap oleh Dahlan Iskan, saat ini mantan menteri BUMN, dengan gagasan melibatkan beberapa BUMN, untuk menjaga suplai sapi potong di Indonesia.

Australia menawarkan bidang tanah peternakan/pertanian seluas negeri New Jersey untuk dijual. Tanah seluas 23000 kilometer persegi, di Creek Stasion Anna, Australia selatan adalah merupakan wilayah peternakan sapi yang terbesar di Australia

Australia Di Jual.

Tawaran peluang investasi properti tanah untuk peternakan Australia, bakal meliputi 11 bandar serta peternakan peternakan sapi serta kerbau pejantan. Adapun sejumlah kawasan  tempat untuk lokasi peternakan, yang ditawarkan terbentang sejauh lebih dari 100,000 kilometer persegi atau 10.000,000 hektar, terletak dibagian pedalaman Australia terbentang sangat luas. Untuk memeriksa dan menjelajah seluruh wilayah properti blok tersebut melalui udara saja membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

Kegiatan pertanian dan industri pembuatan anggur Australia, terpengaruh oleh cuaca suhu panas yang mempengaruhi hasil buah anggurnya, merupakan masalah utama pertanian dan juga peternakan di Australia. Kekeringan dan kebakaran lahan sering terjadi saat musim kemarau disana. Akibatnya sangat berdampak pada pendapatan petani dan peternak setempat, sehingga untuk menjaga produksi pertanian dan peternakan Australia pemerintahnya mengundang investor dari negera lain. Demikian pula saat terjadi krisis perdagangan sapi dengan Indonesia, mempengaruhi pendapatan petani serta peternak.Australia menawarkan investasi pertanian dan peternakan, sebagai pemecahan mereka untuk menjaga tingkat produksi maupun ekspor produk pertanian dan peternakan Australia.

Kabarnya, banyak calon pembeli dari luar Australia, yang sangat berminat dan bersedia membayar 300 juta dolar australia, yang diharapkan bakal melunasinya di akhir tahun. Lebih dari 30 calon peminat serius yang telah tercatat, berbagai peminat dari Amerika Utara, Eropa dan Asia yang tertarik penawaran investasi peternakan sapi Australia, yang berlokasi di Anna Creek Station.

Namun, mengenai masalah kepemilikan asing, terutama China, atas lahan pertanian adalah juga merupakan pokok perdebatan hangat di Australia, sama halnya seperti kita di Indonesia yang memang peka terhadap kepemilikan dan usaha serta investasi asing.

Karena itu, untuk mengatasi meningkatnya kegelisahan para petani dan peternak tempatan, akibat meningkatnya minat investasi asing atas lahan pertanian Australia, maka, pemerintah Australia bakal melakukan pembatasan pembelian serta akan melakukan peninjauan  dan pertimbangan peraturan pemerintah yang akan dilakukan awal tahun ini.

http://i2.cdn.turner.com/money/dam/assets/150625093827-australia-cattle-ranch-km-780x439.jpg
http://i2.cdn.turner.com/money/dam/assets/150625093827-australia-cattle-ranch-km-780x439.jpg
Lokasi Tanah Pertanian dan Peternakan yang di Tawarkan

Australia memang telah dikenal dan merupakan negara pengekspor daging terbesar ketiga didunia, setelah India dan Brasil, serta mengungguli Amerika. Keunggulan tersebut sangat terbantu oleh sejumlah perjanjian perdagangan bebas dengan negara negara pengimport sapi dan juga oleh karena kualitas mutu daging, dan dianggap aman.

Industri peternakan di daerah peternakan Anna Creek menawarkan kesempatan untul menjadi ”salah satu produsen daging sapi terkemuka di dunia”, akibat naiknya tingkat kebutuhan akan daging karena tumbuhnya kelas menengah yang meningkatkan permintaan akan daging merah. (CNNMoney (London) June 25, 2015: 9:53 AM ET)

 

Dahlan Iskan akan membeli ranch Australia

Kita tentu masih ingat, saat terjadi kenaikan harga daging dan kelangkaan suplai daging potong di Indonesia, Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN saat itu pernah melontarkan gagasan terbilang agresif serta sangat layak, bahwa BUMN Indonesia berminat untuk membeli ranch di Australia. Disamping itu, alasan lain adalah, sebagai bidang usaha memiliki peluang keekonomian yang baik, karena, secara keekonomian akan jauh lebih murah membesarkan dan beternak sapi potong di Australia yang skala kekonomian pertanian dan peternakannya telah jauh lebih efisien dari Indonesia, juga akibat adanya keterbatasan masalah lahan dan harga lahan di Indonesia, serta dari segi jarak yang tak terlampau jauh dari dari Indonesia, daripada mengimport dari India atau China.

dahlan iskan photo: Dahlan Iskan DahlanIskan_zpsc88e3159.jpg
dahlan iskan photo: Dahlan Iskan DahlanIskan_zpsc88e3159.jpg
Penggagas Pengembangan Usaha Pertanian dan Peternakan ke Australia: Dahlan Iskan

 

Saat itu, Dahlan menggagas PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) bakal menjadi pelaksana mengembangkan lahan peternakan sapi di Australia. Rencana realisasinya memerlukan anggaran diperkirakan sekitar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun atau sekitar  AUD 100,000 - 200,000. Bandingkan dengan penawaran harga Anna Creek Ranch sekitar AUD 300,000, kemungkinan besar yang dibicarakan Dahlan Iskan adalah Ranch Australia ini.

Pertimbangan lokasi dan investasi di Australia adalah karena, secara keekonomian, usaha  pertanian dan peternakan Australia adalah karena sebagai pemain lama dan tentulah telah mencapai sekala efisien dan keekonomian tinggi, dibanding pendatang baru membuka lahan peternakan dan bertani baru di luar Australia. Maka, biaya pembesaran sapi di Australia jauh lebih murah dan ekonomis, akibat ketersediaan pakan, luas area, kematangan industri pertanian dan peternakan, sistem transportasi, obat obatan dll. Juga segi kesehatan peternakan disana lebih baik dan unggul (karantina Australia sangat ketat dan disiplin), lantaran mutu daging yang baik serta aman bagi kesehatan, kemungkinan kecil terjadi inses, itu yang juga menjadi pertimbangan konsumen kelas menengah baru Asia.

Walaupun terdapat peluang akibat kematangan dan sekala industri yang telah mencapai mapan dan efisien, namun tetap ada risiko kegagalanpun yang patut diperhitungkan, misalnya risiko kekeringan yang sering melanda  benua Australia dapat mengakibatkan kematian masal hewan ternak sapi dll. Demikian juga wabah penyakit, biaya atau ongkos tenaga kerja yang terbilang tinggi. Jaminan pasar jelas tersedia di Indonesia, selanjutnya tentu perlu dikembangkan Industri penyimpanan, pengalengan, pengolahan daging sapi di Indonesia, agar terjadi kesetimbangan manfaat ekonomi antar dua negara.

Bahwa peluang usaha dan peternakan di Australia sangat menjanjikan, terlihat dari banyaknya peminat yang berniat menanamkan investasinya pada penawaran pemerintah Australia, seperti Amerika, China, Eropah, dll. Pertumbuhan kelas menengah di China, India dan Indonesia sangat menjajikan, memberi peluang usaha pertanian dan peternakan di Australia, karena keunggulan mutu dan produk dari Australia.

Sapi-sapi bakal dibiakkan dan diternakkan di peternakan di Australia, selanjutnya akan digemukkan di lokasi penggemukan dan pemotongan serta storage di Indonesia. Masalah politik pasang surut antara dua negara tak bakal menghambat niat dan investasi maupun iklim usaha, baik di Indonesia maupun Australia. "Antara negara boleh tegang, tapi bisnis jalan terus," pungkas Dahlan Iskan. Karena mantera atau motto pengusaha dalam bisnis, Tidak Ada Musuh, Semua Kawan, eh Pelanggan

Namun sayang beribu sayang, niat agresif dan progresif bung Dahlan Iskan, yang merupakan  satu satunya gagasan yang saya sangat mufakat dengannya, adalah idea wirausahanya yang cukup menjanjikan dimasa depan, serta patut didukung masyarakat Indonesia, adalah semangat mengembangkan usaha di luar Indonesia, agar tak melulu jago kandang. Berkompetisi dan bersaing dan membuka peluang Indonesia. Sayang, rencananya gagal berantakan, lantaran SBY boss Dahlan Iskan mengeluarkan petunjuk, agar ia menghentikan ambisinya. Dahlan Iskan mencium peluang usaha ini, dan memanfaatkan keunggulan birokratnya. Seharusnya murni swasta Indonesia, bolehlah dengan sedikit bantuan pemerintah. Birokrat pengusaha, tak hanya mengeduk dan merusak alam maupun memerah kekayaan alam bumi kita melulu, ditambah ga bayar pajak lagi Lebih baik alihkan saja dana 10 persen saham blok Mahakam atau smelter bauksit, dll, lalu investasikan ke pertanian dan peternakan Australia. Nampak tak nasionalis, tetapi itulah bekal merambah dunia, atau biarkan Migas habis hanya utk biaya birokrat dan ponggawa partai saja.

Hayo, pengusaha Indonesia sebelum peluang habis diambil orang China, Amerika, Eropa dll. Siapkah dengan peluang menjadi pengusaha pertanian dan peternakan kelas dunia, Australia memiliki sejarah keunggulan dalam pertanian dan peternakan, fasilitas dan modal lahan luas. Gagasan Dahlan Iskan memang fisibel bagi usaha peternakan di Australia, namun perlu ditunjang dengan kebijakan pemerintah yang bakal memfasilitasi dan menyediakan pula peluang pasar untuk kelangsungan usaha tersebut, disamping membuka pasar di dunia. Siapa tahu bakal muncul petani dan peternak Indonesia yang mendunia, pengesport dunia gandum, beras, daging sapi, daging olahan sapi dan domba, bahkan wool, dengan dukungan pemerintah. Go East!.

Catatan:

O yaa, ada kisah sukses pengusaha ternak Indonesia, Bapak Nisin Sunito di Australia, yang mengelola ratusan ribu hektar lahan peternakan lebih luas dari Singapura atau dua kali luas pulau Bali. Kisahnya bisa dibaca disini --> http://keuanganinvestasi.blogspot.com/2013/07/profil-nisin-sunito-pengusaha.html

 

Sumber :

http://money.cnn.com/2015/06/25/real_estate/australia-cattle-ranch/index.html?iid=obnetwork

http://i2.cdn.turner.com/money/dam/assets/150625094437-australia-cattle-ranch-sign-780x439.jpg

http://i2.cdn.turner.com/money/dam/assets/150625093827-australia-cattle-ranch-km-780x439.jpg

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/21/1457305/Pembelian.Lahan.Peternakan.Sapi.di.Australia.Jalan.Terushttp://media.photobucket.com/user/toyin9/media/Bukan%20Info/DahlanIskan_zpsc88e3159.jpg.html?filters[term]=dahlan%20iskan&filters[primary]=images&filters[secondary]=videos&sort=1&o=1

http://www.merdeka.com/uang/rencana-dahlan-beli-peternakan-sapi-di-australia-gagal-total.html

http://keuanganinvestasi.blogspot.com/2013/07/profil-nisin-sunito-pengusaha.html

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun