Inilah aku, seorang pecinta yang terlahir dari rahim luka
Yang tak pernah lupa bermunajat pada sang maha kuasa
Agar kamu, jangan dulu mengunci pintu hati di dada
Sebab disitu cintaku bertasbih dan beribadah
Yang wajib untuk kamu tahu
Mencintaimu adalah bahagia yang sempurna bersama luka-luka yang menganga
Karna luka dan bahagia, harus sampai akad nikah
Aku tahu, puisiku tak seindah syair-syair rumi
Atau sedalam ihya ulumudinnya Al Ghazali
Apalagi semistik kumpulan buah cinta para sufi
Sehingga membuatmu sama sekali tak peduli
Meski kenangan tentangmu telah ku lukis di langit kepalaku atau harapan-harapan yang kurajut sendiri di dada ku
Namun, harus kau tahu
Diam mu takan membuatku letih
Sehalus merawat hatimu
Biarkan aku membelai ingatanmu untuk sekali lagi
Tentang pagi yang berpesan pada tenda demi menyewa tanah di tepi lautan cinta ilahi
Tentang senja yang menitip resah pada pohon demi mengenalmu lebih dari sekedar nama dilayar bekas jari jemari
Tentang malam yang berdering pada detik demi merapikan pagi yang dinanti
Tentang pulsa yang habis pada jarak demi perjalanan sesuai keinginan hati
Tentang api yang menyapa rumah-rumah demi membawa abu masa kecilmu
Tentang hujan yang menyembunyikan air mata pada rintiknya demi menghapus sedihmu
Tentang sekarton donasi yang menghentikan laju kuda putihmu demi selembar peduli untuk berbagi kasih
Esok bukan lagi tentang aku atau kamu
Tapi esok adalah tentang kita yang disemogakan di depan penghulu
Karna cinta dan penghulu bukan tentang setubuh diranjang melulu
Tapi cinta dan penghulu adalah restu tuhan yang satu
Inilah aku
Seorang pecinta yang sibuk menjahit kenangan-kenangan tentangmu
Seorang  yang sibuk berderai keringat rindu ditiap pendakian menuju puncak temu
Seorang yang sibuk mencintaimu hingga ujung waktu
Seorang yang tulus mencintaimu tanpa ragu
Mungkinkah, kau mengizinkanku untuk mencintaimu ?
Walau hanya sedetak debar di dadamu !!
Ambon, 05 -08 -2020 (10:26 Pm)
Tuan Muda Tormas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H