Dalam cinta sejati tidak ada “engkau dan aku” karena menurut hadis Nabi dikatakan “Seseorang sama dengan yang dicintainya,” atau juga “orang yang mencintai selalu bersama yang dicintainya” (al-muhibb ma’a man ahabba), sebagaimana pengantin selalu bersama. Tiada perpisahan di sana, hanya ada persatuan sejati, Tauhid.
Wa Allahu a’lambi ash-shawab.
Tri Wibowo BS / Mbah Kanyut al-Jawi
Ikhwan TQN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!