Mohon tunggu...
Ema Wulandari
Ema Wulandari Mohon Tunggu... Freelancer - suka nulis

Life is about passion

Selanjutnya

Tutup

Money

Gaji Pekerja di Atas Menteri, Bisa Hutang Milyaran Bunga 0% (Jangan Dibaca Bisa Gigit Jari)

18 Desember 2015   11:56 Diperbarui: 18 Desember 2015   13:18 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HPH adalah operator pelabuhan menangani 58 terminal pelabuhan di 5 benua. HPH terdaftar di dalam bursa saham Singapore Exchange (SGX) dengan kode bursa HPHT, ketika ada salah satu terminal pelabuhan yang mogok kerja maka harga saham HPH terganggu. Serikat pekerja memanfaatkan situasi tersebut untuk menuntut berbagai macam tuntutan kepada HPH dengan ancaman pemogokan. HPH memenuhi tuntutan serikat pekerja untuk meredam pemogokan.

Tanggal 6 Juli, kepemilikan saham mayoritas JICT berubah, HPH yang sebelumnya 51% menjadi 49%, sisanya PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) 51% dan Koperasi JICT 0,1%. Perubahan kepemilakan saham mayoritas merubah jajaran direktur JICT. Tahun 1999 sampai 6 juli, jajaran direktur diisi oleh HPH. Tanggal 7 juli 2015 jajaran direktur JICT diganti oleh Pelindo II.

Jajaran direktur JICT yang baru, mengetahui adanya kejanggalan pinjaman pegawai setelah 3 bulan tidak bisa akses sistem IT HRD JICT, karena bagian HRD dikuasai oleh orang-orang serikat pekerja. Tugas berat bagi PT Pelindo II merubah gaji pekerja di anak perusahaannya, rencana merubah gaji dengan standar gaji pegawai BUMN akan banyak yang menghalanginya.

Disisi lain sebagai manusia, serikat pekerja JICT seharusnya memiliki rasa malu, mendapatkan gaji dan tunjangan yang besar tetapi berhutang ratusan juta rupiah ke bank tanpa bisa membayarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki rasa sukur, tidak melihat saudara kita yang masih banyak tidak mampu membayar pendidikan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun