Mohon tunggu...
E. Karta
E. Karta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Ingin menyalurkan hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Tolong!, Sungguh, Dengarkanlah suara Aku"

13 September 2024   22:40 Diperbarui: 13 September 2024   22:41 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Wahai dirimu, mengapa setiap kali aku membantah apa yang salah, dirimu terus saja mengira kami keras kepala.

Wahai dirimu, mengapa setiap kali aku membicarkan isi hatiku, dirimu selalu saja menutup telinga.

wahai dirimu, mengapa setiap kali aku membutuhkan hak diriku pada dirimu, selalu saja engkau diam.

 Pikir kami, apakah dirimu tahu konsekuensi kami dilahirkan?

Apakah kamu mengira membesarkan kami hanya dengan perintah saja, dan terjadi menjadi apa yang engkau inginkan?

Tidak, kami hidup, selayaknya dirimu hidup, tidak mendengarkan apa yang kami ucapkan, dan kami selalu saja mendengarkan ucapanmu.

Kami adalah manusia! manusia!

---------------------------

 Melalui dirimu  kami terlahir di dunia ini.

Dirimu yang mengenalkan kami akan dunia.

Dirimu, yang seharusnya menjadi sandaran hati kami, dari gejolak hidup di bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun