Mohon tunggu...
Mas Subchiatun
Mas Subchiatun Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah melukis dunia.

Seorang ibu yang selalu ingin mengetahui, belajar, dan mencoba sesuatu yang baru nan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Rahasia Air Mata di Pemakaman

21 Februari 2022   16:36 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:15 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pemakaman. (Sumber gambar: pixabay.com/firaangella1)

Kini mahkotaku tinggal bersisa beberapa helai saja, tapi aku tidak menyesal. Aku adalah sekuntum mawar merah penebar kasih sayang yang masih tegak berdiri di antara batang berduri.

Aku satu-satunya bunga mawar yang berhasil bertahan, sementara yang lainnya harus menyerah karena tak sanggup menjadi saksi semua rahasia yang terjadi di pemakaman ini.

Jangan tanya mengapa sekuntum bunga mawar merah bisa tumbuh di area pemakaman, bukan di taman kota atau taman yang ada di pusat perbelanjaan. Yang jelas ini adalah sebuah kesengajaan, bukan tanpa alasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun