Sehingga bagaimana menumbuhkan budaya positif adalah bermula dari kegiatan belajar mengajar di kelas dan upaya guru berinteraksi dengan murid.
Bagaimana menyentuh individu-individu agar berkarakter positif, bisa diawali dengan menciptakan iklim komunikasi dua arah. Membangun komunikasi dua arah, adalah cara efektif mengetahui harapan-harapan dari seorang murid terhadap proses pembelajaran yang dia peroleh dan impikan.Â
Mengetahui harapan dan impian murid adalah salah satu Tindakan reflektif dalam proses pembelajaran serta penerapan nilai dan peran guru yang sangat penting.
Membangun komunikasi dua arah akan memberikan kesempatan murid bertanya dan memberikan pendapat, dengan pembiasaan bertanya dan memberikan pendapat inilah yang merupakan awal mula karakter bernalar kritis akan terbentuk. Komunikasi dua arah juga akan menimbulkan percaya diri pada murid karena merasa dihargai dan didengarkan.Â
Ketika murid memiliki aspirasi dan dapat mengeluarkan pendapatnya itu merupakan suatu apresiasi luar biasa bagi sebuah interaksi guru dan murid.Â
Membangun kercayaan diri murid adalah sangat penting karena dengan kepercayaan diri akan muncul empati. Ketika empati dan karakter lain seperti bernalar kritis muncul sebagai akibat dari sebuah interaksi disitulah akan muncul kreatifitas dan inovasi-inovasi murid. Sehingga karakter dan budaya positif akan dengan sendirinya muncul berawal dari pembiasaan positif di kelas.
Dalam menerapkan budaya positif di sekolah kita dapat menggunakan strategi dengan memanfaatkan sumber yang dimiliki, diantaranya mengaktifkan kegiatan literasi sekolah, sehingga akan berpengaruh pada pola dan kebiasaan dalam belajar. Menerapkan dan membiasakan komunikasi dua arah pada seluruh warga sekolah.Â
Kesadaran berdisiplin positif dan membangun budaya positif dimanapun murid berada merupakan hasil yang akan diperoleh. Berawal dari peran guru membudayakan disiplin positif dengan mengubah paradigma disiplin pada umumnya menjadi disiplin positif.
Beberapa budaya positif yang sudah sering dijalankan di lingkungkan  sekolah kami selain 3 S (Senyum, Sapa, Salam). Motto Frador Terlibat Prestasi Terkibar" juga menjadi kekuatan untuk selalu bersinergi, berkolaborasi dan lebih religius. Dimana program-program di semua lini dapat dijalankan serta terintegrasi dan membentuk kebiasaan positif di lingkungan sekolah kami.
Tindakan yang akan dilakukan:
Sosialisasi Budaya positif melalui kesepakatan kelas kepada semua pemangku kepentingan di sekolah