Mohon tunggu...
Eliza Dhiny Salsabila
Eliza Dhiny Salsabila Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hobi menghalu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi pada Identitas Negara

30 November 2023   08:17 Diperbarui: 30 November 2023   08:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IDENTITAS NEGARA

Identitas nasional merupakan konsep yang kompleks dan signifikan dalam konteks masyarakat. Pada hakikatnya, identitas nasional adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa. Identitas Negara tercipta karena budaya, bahasa, agama dan suku yang memiliki pandangan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat bersama berupa Ideologi. Pancasila merupakan ideologi dan identitas negara indonesia yang tidak dapat ditiru oleh negara lain karena lahir dari kreatifitas budaya masyarakat Indonesia.  

Fungsi identitas nasional yaitu untuk memperkuat rasa kebanggaan terhadap negara dan budaya, membangun solidaritas antar warga, mempromosikan pembangunan sosial, ekonomi dan politik berkelanjutan, mempertahankan kedaulatan negara, dan mempromosikan hubungan antar bangsa.  

Faktor identitas nasional terdiri atas 2 yaitu faktor objektif dan faktor subjektif. Identitas nasional bangsa Indonesia yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, lambang negara burung garuda, semboyan negara bhinneka tunggal ika, pancasila sebagai dasar falsafat negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, bentuk negara kesatuan Republik Indonesia, konsepsi wawasan nusantara, dan kebudayaan-kebudayaan daerah. 

Unsur-Unsur Identitas Nasional

1. Suku Bangsa

Yaitu golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis. 

2. Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang ada dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.

3. Kebudayaan

Kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat-istiadat semua itu termasuk dalam kebudayaan . Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual. Kebudayaan itu milik bersama, artinya para warga bersama-sama  memiliki sejumlah pola pikir dan kebiasaan yang dapat dikembangkan melalui proses belajar dan tetap memunculkan diri diantara kebiasaan-kebiasaan pribadi yang lain. 

4. Bahasa

Unsur  pendukung  identitas  nasional  yang  lain adalah bahasa. Bahasa  dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan untuk  berinteraksi antar manusia. 

Fungsi Identitas 

* Membangun Solidaritas

Identitas nasional juga berfungsi untuk membangun solidaritas di antara warga negara. Ini mencakup rasa persatuan, saling mendukung, dan pengorbanan untuk kepentingan bersama. Identitas nasional yang positif dan berkualitas tinggi dapat memberikan dasar yang kuat untuk menciptakan kesepakatan, kerjasama, dan inovasi di dalam suatu bangsa.

* Memperkuat Rasa Kebanggaan

Identitas nasional membantu membangun dan memperkuat rasa kebanggaan individu terhadap negara dan budaya mereka. Ini dapat mempengaruhi perilaku warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan sosial

Identitas nasional adalah suatu hal yang sangat penting keberadaanya di dalam suatu negara. Tanpa adanya suatu identitas, sebuah negara tidak akan diakui keberadaannya di mata dunia. Identitas nasional dimaknai sebagai suatu kondisi yang bersifat dinamis yang terbentuk dari beberapa faktor, seperti etnisitas, kebudayaan, bahasa, agama, ideologi, dan lain sebagainya. Dinamika identitas nasional dapat dipengaruhi oleh arus globalisasi saat ini. Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan dunia dalam mengembangkan berbagai aspek kehidupan, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, dan lain sebagainya. Proses ini disebarluaskan oleh teknologi dan informasi yang dikendalikan oleh negara-negara maju. 

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaumsenggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki yang disebut pencemar dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki peran sebagai pihak yang dipengaruhi daripada memengaruhi. Globalisasi memberi pengaruh yang bersifat positif maupun negatif. Pengaruh globalisasi yang positif dapat dimanfaatkan dalam membangun bangsa. Akan tetapi, dampak negatif dari globalisasi bisa menghilangkan identitas nasional bangsa. Hal ini ditandai dengan adanya perilaku generasi muda yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur. Anak muda saat ini, cenderung mengikuti budaya barat yang tentu saja dikhawatirkan akan memberi dampak terhadap kepribadian diri sebagai identitas bangsa Indonesia. Anak muda mulai menirukan gaya ala barat, seperti cara berpakaian, cara berbicara, cara beretika, cara bergaul, dan lain sebagainya. Meskipun masih banyak kalangan muda yang melek terhadap budaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, akan tetapi jika tidak segera diantisipasi akan menimbulkan terkikisnya identitas nasional bangsa Indonesia sedikit demi sedikit. Seperti, lunturnya budaya lokal yang tergantikan dengan budaya luar, juga hilangnya rasa nasionalisme di kalangan pemuda saat ini.Generasi muda memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun bangsa. Dengan demikian, dalam menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini, generasi muda harus dibekali dengan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai budaya dan juga agama agar tercipta generasi muda yang berkarakter baik sesuai dengan norma-norma luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Budaya dan agama harus mampu mewarnai dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi muda agar menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Dengan demikian, generasi muda dapat menghadapi tantangan global dengan memiliki ketahanan budaya. 

Nah singkatnya, diperlukan upaya dalam menguatkan identitas bangsa dengan cara memfiltrasi dampak-dampak negatif globalisasi yang dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap tatanan masyarakat, serta pendidikan memiliki peranan penting dalam proses menumbuhkan kepribadian yang unggul bagi generasi penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun