****
Bu RT dan beberapa ibu-ibu di lingkungan RT kami berencana ikut memeriahkan acara 17 an di kantor kecamatan, dan mereka masih bingung mau menampilkan apa. Setelah dua kali rapat akhirnya mereka memutuskan menampilkan paduan suara lagu perjuangan. Muncul masalah baru yaitu mereka belum punya seragam batik yang bagus.
Bu anti, gimana??? kita beli kain batik aja yah??? tanya bu RT pada ibu
ohhh..boleh aja bu RT jawab ibu ku
Bu RT, bu Anti ...kita belinya di Solo saja murah dan bagus-bagus..
Oke deh, jawab ibu-ibu yang lain serempak
Dua Hari kemudian ibu RT, ibu Marwan, bu Ratna bersiap untuk berangkat ke Solo. Mereka berencana menggunkan jasa transportasi kereta api. Ibu tidak ikut sebab ada acara darma wanita mendadak di kantornya. Jadilah mereka bertiga berangkat ke stasiun Tugu Yogyakarta.
Selama menunggu kereta berbincang bincang tentang lagu yang akan mereka bawakan pas acara 17 an nanti. Tak mereka sadari kereta yang mereka tunggu tunggu sudah lama lewat. Setelah lewat pukul 10 siang mereka masuk ke dalam kereta api dari arah Barat. Mereka tidak sadar bahwa kereta yang mereka tumpangi kearah kutoarjo (berlawanan arah dengan kota Solo). Alhasil mereka tersadar setelah kereta api sampai ke kota Kutoarjo.
Wadalah....bu...salah numpak sepur jubule, kata bu RT panik.
Aduh..iya bu..saya juga gak tahu, saya belum pernah naik kereta api, saya kira ibu sudah biasa naik kereta api timpal bu Ratna.
Saya belum pernah naik kereta api, kata bu Marwan.
Saya juga belum pernah bu...kata bu RT pelan
Ternyata mereka bertiga belum pernah naik kereta api, waduhhh...pantes runyam. Setelah berunding akhirnya mereka memutuskan untuk naik kereta api jurusan kota Solo dari kota Kutoarjo. Setelah penantian yang cukup lama dan bertanya kesana sini bu RT, bu Marwan, dan bu Ratna menaiki kereta yang benar. Kereta itu benar benar menuju kota Solo tujuan mereka. Jam menunjukan pukul 15.30, mereka berlari lari mengejar taxi dari stasiun ke arah pasar Klewer Solo.
Setelah perjuangan panjang tiga ibu ibu gaptek namun pemberani ini sampai juga ke pasar klewer, tapi....mereka heran campur kecewa sebab pasarnya sudah tutup. Dengan gontai tiga ibu ibu pejuang ini melangkah pulang ke kota Yogyakarta dengan tangan hampa. Mereka memutuskan untuk berangkat ke pasar Klewer esok hari lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H