Jangan -- tidak -- hati-hati, kata-kata inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya pikiran "negatif".
Sehingga yang akan bertumbuh adalah ketakutan untuk melakukan ini itu.
Sampai besar pun kita membawa kebiasaan itu hingga menjadi tokoh utama dalam pikiran.
Ini akan menjadi sampah beracun yang ada dalam kehidupan kita.
Rancunnya akan mengalir, merembes, menetes dalam bentuk amarah.
Penguasaan diri menjadi dangkal bahkan sirna.
Posisi otak kini berada di dengkul, amarah yang menggantikan posisi otak merusak diri.
Hati-hati racunnya akan menimpa kehidupan makhluk lain yang tidak bersalah. Â
Orang lain akan mencium bau busuk harga diri yang rendah.
Beberapa orang akan merasakan bau pekat kesombongan.
Sebagian lagi akan merasakan tumpahan amarah yang mengandung depresi.