Mohon tunggu...
Lidus Yardi
Lidus Yardi Mohon Tunggu... Guru - Alhamdulillah

Bersama Allah Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Belum Menentukan Pilihan Capresnya?

5 Maret 2019   14:02 Diperbarui: 6 Maret 2019   09:49 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mari kembali ke QS An Nahl ayat 78 di atas. Allah Subhaana Wa Ta'ala telah menjelaskan, bahwa kita terlahir dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun. Supaya kita mengetahui tentang sesuatu dan banyak hal, maka Allah berikan alat atau potensi untuk itu. Yaitu pendengaran (telinga), penglihatan (mata), dan hati (fu'ada). Gunakan potensi itu dengan baik sebagai bentuk syukur kita kepada Allah.

Dari keadaan tidak mengetahui sesuatu apa pun, maka dengan pendengaran kita bisa tau, faham, dan berilmu. Sumbernya bisa guru, dosen, ulama, atau berita yang ada. 

Dari mata kita bisa melihat, membaca, dan mengamati. Sumbernya, bisa realitas yang tampak, buku, berbagai tulisan, serta fakta dan data. Dan dengan hati kita dapat merasakan, memahami, menimbang, dan menentukan sikap dan pilihan. Acuannya jelas, kebaikan berdasarkan nilai-nilai Islam.

Pertanyaannya, selama kurang lebih 4 tahun ini kemana saja telinga, mata, dan hati kita tentang kondisi bangsa ini sehingga kita belum juga bisa menyatakan sikap dan menentukan siapa Capres yang kita pilih? Di sinilah letak keheranan saya itu.

Jika telinga, mata dan hati Anda merasa puas dengan kepemimpinan Jokowi selama ini, lanjutkan, pilih dia lagi! Jika telinga, mata, dan hati Anda memberi informasi bahwa bangsa ini semakin kacau, tidak berwibawa, penuh kebohongan, hentikan Jokowi, dan pilih Prabowo!

Begitu mudah, bukan? Kok masih blom punya pilihan, dan Anda kalah dengan sebagian emak-emak yang justru mantap menginginkan perubahan. Apakah Anda menunggu debat Sandiaga Uno dengan Ma'ruf Amin baru menentukan pilihan Capres? Apakah Anda menunggu Capres ideal menurut ajaran Islam? Kalau iya, izinkan saya tersenyum. Hmmm...
___
*Untuk yang berencana golput, saya mengingatkan, orang yang memiliki gangguan jiwa, kabarnya milih loh...jangan sampai kalah dengan mereka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun