Ternyata penjelasannya justru membuat Si Majnun tertawa lagi dengan tawa yang jauh lebih keras ketimbang yang pertama.
Si Ahli Ibadah kaget lalu bertanya, "Apa lagi yang membuatmu tertawa?".
"Kamu punya Tuhan yang Maha Adil dan tidak pernah Dzolim tapi kamu takuti keadilan-Nya, kamu punya Tuhan yang Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penerima Taubat, tapi kamu masih takut neraka, Benar-benar lucu kamu nih".
"Apa kamu tidak takut pada Allah wahai Majnun?".
"Iya, Aku takut kepada-Nya tapi aku tidak takut pada Neraka-Nya".
"Bila tidak takut pada neraka-Nya lalu apa yang kamu takutkan?".
"Aku takut bila menghadap Allah, aku takut akan pertanyaan-Nya kepadaku,"Hai hambaku,mengapa engkau bermaksiat kepadaku?", sungguh siksa neraka itu bagiku lebih ringan ketimbang pertanyaan Allah kepadaku, sungguh aku takkan mampu memandang-Nya dengan mata berkhianat dan lidah dusta, bagiku tidak masalah Dia memasukkanku ke dalam neraka bila itu memang sejalan dengan Ridho-Nya". Jawab Majnun.
Si Ahli ibadah mengangguk, berdecak kagum dan memikirkan ucapan si Majnnun.
"aku ingin menyampaikan padamu satu rahasia wahai Ahli Ibadah, Tolong jangan beri tahu siapapun".
"Rahasia apa wahai Majnun?".
"sesungguhnya Tuhanku tidak akan memasukkanku ke neraka. Kamu tau mengapa?