Mohon tunggu...
Ely Nur Apriyani
Ely Nur Apriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

seorang mahasiswa yang tertarik dengan tumbuh kembang anak diusia 0-12th. Mulai dari kesehatan, pendidikan, perkembangan zaman, teknologi, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Tantangan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Selama Pandemi bersama Kampus Mengajar Angkatan 2

16 Desember 2021   23:20 Diperbarui: 16 Desember 2021   23:25 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan lain yang kami hadapi yaitu saat awal penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas. Pada saat itu, banyak orang tua siswa yang merasa khawatir akan kesehatan putra putrinya. Orang tua merasa jika melakukan kegiatan ptmt tersebut akan menimbulkan kerumunan yang tidak diinginkan. 

Namun dalam pelaksanaan program ptmt tersebut kami tidak menyelenggarakannya dalam jumlah yang besar, kami membagi para siswa untuk dibuatkan sesi ptmt dengan jumlah siswa persesinya maksimal 15 orang atau setengah dari jumlah siswa didalam kelas, ini akan sangat membantu orang tua siswa untuk mengizinkan putra putri mereka mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas. 

Tata kelas dan meja pun kami sesuaikan dengan protokol kesehatan yaitu dengan memberikan jeda seling satu pada setiap mejanya supaya para siswa dapat saling memiliki jarak untuk mengurangi interasis antar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 

Para siswa yang menjalankan kegiatan ptmt ini diwajibkan memakai masker selama diluar rumah, mencuci tangan dengan air mengalir, dan memeriksa suhu tubuh sebelum masuk kedalam kelas. Pembelajaran ini hanya dilaksanakan selama dua jam tanpa waktu istirahat sehingga siswa hanya datang kesekolah untuk belajar setelah selesai pembelajaran maka mereka harus pulang dan kembali mengerjakan tugas sekolah dirumah.

Tantangan selanjutnya ialah kurangnya sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran disekolah sehingga kami mengambil alternatif lain yaitu dengan mengadakan sesi pembelajaran prakarya menggunakan barang bekas dan penerapan model pembelajaran realistik supaya siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran dan siswa menjadi lebih aktif berpikir kreatif tentang media pembelajaran apa yang akan mereka gunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Semua tantangan ini tidak mudah untuk dilalui namun dengan kerja sama yang baik antar anggota kelompok kampus mengajar dan guru serta para siswa yang selalu mendukung dan memberikan respon positif membuat kami semakin semangat untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi dan teknologi pada sekolah ini sebagai tujuan awal kami bahwa pendidikan dimasa kini sedang mengembangkan proses pembelajaran berbasis pengalaman pribadi setiap siswa kedalam materi pembelajaran supaya para siswa dapat lebih memahami konsep pembelajaran untuk memecahkan masalah di dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun