Mahasiswa PSKM angkatan 2018 tetap melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL 2) meski di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun kegiatan pengabdian yang dilakukan tidak turun langsung ke desa, melainkan kegiatan disusun untuk situasi tanggap darurat dan kondisi khusus online community-based intervention (PBL berbasis daring). Hal ini tentunya menjadi pengalaman yang baru dan berharga, mahasiswa tetap dapat melakukan pengabdian dan masyarakat juga tetap mendapat manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Diharapkan pelaksanaan PBL 2 secara daring ini dapat membantu memutus mata rantai penularan Covid-19 dan sebagai bentuk adpatasi kebiasaan baru untuk mengurangi kontak langsung.
Kegiatan PBL 2 ini dilaksanakan di 5 desa mitra di Kecamatan Aluh-Aluh, dalam artikel ini adalah kegiatan PBL 2 yang dilaksanakan di Desa Pemurus. Desa Pemurus merupakan salah satu desa yang terdapat dalam wilayah Kecamatan Aluh-Aluh dan terdapat 8 rukun tetangga (RT). Terdapat 8 kelompok yang tersebar di 8 RT yang ada. Setiap kelompok memiliki intervensi yang berbeda-beda menyesuaikan dengan permasalahan yang didapatkan pada komunitas masing-masing. Berikut rincian intervensi yang dilakukan:
1. Kelompok 8 Desa Pemurus RT 001
Berdasarkan persetujuan masyarakat permasalahan yang di dapat padi RT 001 ini membahas tentang hipertensi, dan pada awalnya rencana intervensi kami adalah penyuluhan, senam, dan pos hipertensi. Namun, karena terjadi pandemi COVID-19, intervensi kami berubah dan menyesuaikan dengan keadaan pada saat ini dan intervensi kami menjadi penyuluhan terkait hipertensi dan juga kami menambahkan penyuluhan tentang COVID-19. Kegiatan ini dilakukan menggunakan aplikasi whatsapp dan media yang kami gunakan adalah leaflet, booklet, dan poster tentang hipertensi maupun COVID-19. Rencana tindak lanjut yang akan kami lakukan adalah refresh pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan kembali mengenai materi hipertensi. Kegiatan refresh dilakukan untuk mengukur apakah pengetahuan masyarakat meningkat atau menurun. Dengan dilakukannya refresh diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar dan paham akan bahayanya hipertensi. Dan melakukan monitorong dan evaluasi setiap bulan oleh aparat desa. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah ada perkembangan dari sikap dan perilaku masyarakat dalam menerapkan materi hipertensi.
2. Kelompok 9 Desa Pemurus RT 001 A
Intervensi yang dilaksanakan oleh kelompok 9 berupa kunjungan kerumah warga khusus ibu yang memiliki balita BGM serta pemantauan tablet tambah darah bagi remaja putri. Intervensi yang dilakukan merupakan pemantauan status gizi balita dan calon ibu/ remaja putri agar terhindar dari kekurangan energi kronis (KEK). Namun, dalam pelaksanaannya tindak lanjut dikarenakan adanya wabah pandemi Covid-19 maka intervensi terkait status gizi balita di adaptasi sebagai pemberian media berupa poster dengan himbauan untuk datang ke posyandu dengan menggunakan protokol kesehatan. Untuk intervensi pemantauan tablet tambah darah (TTD) diadaptasi menjadi pembentukan drop point TTD di desa Pemurus RT 01A yang dihandle oleh kader TTD, dikarenakan sangat sulitnya akses ke puskesmas. Pelaksanaan tersebut dilakukan melalui WA grup maupun contact person terkait. Rencana tindak lanjut dalam intervensi ini berupa refresh pada pengetahuan masyarakat serta kebiasaan adaptasi masyarakat baik pergi keposyandu atau pendistribusian TTD dalam melakukan tindakan intervensi yang kami rencanakan. Adapun rencana tindak lanjut berupa monitoring dan evaluasi untuk meninjau kelanjutan intervensi yang sudah dilaksanakan.
3. Kelompok 10 Desa Pemurus RT 001 B
Dikarenakan situasi pandemi Covid-19 saat ini, maka kegiatan intervensi dilakukan secara online melalui Whatsapp Group. Kelompok 10 telah melaksanakan kegiatan berupa penyuluhan mengenai upaya pengelolaan sampah dan pencegahan penularan Covid-19 dengan media berupa poster, leaflet, booklet dan video edukasi. Penyuluhan kesehatan dilakukan untuk mengingkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan seorang individu ataupun masyarakat sehingga sehingga berpengaruh pada perilaku kesehatan. Adapun rencana tindak lanjut yang nantinya akan dilakukan adalah refresh pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan ulang. Penyuluhan ulang dilakukan dengan materi yang sama namun disampaikan kembali dengan tujuan untuk melihat perkembangan dari perilaku masyarakat, Harapannya masyarakat menjadi lebih sadar bahwa perilaku membuang sampah ke sungai itu tidak benar dan akan berdampak buruk terhadap kesehatan mereka, serta tetap menjaga diri dan keluarganya dari penyakit Covid-19. Selain itu juga dilakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat kelanjutan intervensi yang ada.
4. Kelompok 11 Desa Pemurus RT 002 A
Kelompok 11 telah melaksanakan intervensi kepada masyarakat berupa edukasi mengenai penyakit hipertensi serta pelatihan terkait penggunaan sphygmomanometer. Sebanyak 2 buah sphygmomanometer diberikan kepada masyarakat agar mempermudah mempelajari penggunaannya. Intervensi dilakukan dengan memanfaatkan media sosial WhatsApp. Materi edukasi dan pelatihan diberikan dalam bentuk video yang dikirim ke masyarakat melalui grup WhatsApp. Edukasi mengenai COVID-19 juga diberikan mengingat saat ini angka kasus COVID-19 tak kunjung menurun sehingga ditambahkan materi mengenai COVID-19 dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami terkait kondisi pandemi yang terjadi serta cara pencegahan penyakit COVID-19. Masyarakat yang telah diberikan edukasi serta pelatihan nantinya akan bertugas menjadi kader yang diberi nama “Kader Anti Hipertensi” dengan tugas utamanya adalah mengedukasi masyarakat lain yang tidak tergabung dalam grup WhatsApp dan memberikan pelayanan pemeriksaan tekanan secara gratis untuk masyarakat. Melihat kinerja serta keefektivitasan dari kader dalam upaya meringankan masalah hipertensi akan menjadi rencana tindak lanjut setelah intervensi berakhir.
5. Kelompok 12 Desa Pemurus RT 002 A
Kelompok 12 sebelum pandemi merencanakan intervensi berupa arisan jamban bagi warga pemurus RT 002 A yang dirumahnya masih belum memiliki jamban sehat, namun karena terkendala pandemi, kelompok 12 memilih untuk melaksanakan kegiatan berupa penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) via whatsapp grup. Penyuluhan dibuat sedemikian rupa agar menarik masyarakat supaya dapat menerima informasi dengan baik dan efektif. Media yang digunakan kelompok 12 adalah video animasi yang dibuat sendiri oleh tim dan media promosi kesehatan seperti poster, leaflet dan booklet sebagai pelengkap. Kegiatan berjalan dengan lancar hingga pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
6. Kelompok 13 Desa Pemurus RT 003
Kelompok 13 telah melaksanakan kegiatan berupa penyuluhan terkait Stop BABS serta penggunaan dan manfaat jamban sehat keluarga. Mengingat kegiatan intervensi dilakukan dalam masa pandemi, maka kami menambahkan materi mengenai Covid-19 dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami terkait kondisi pandemi yang terjadi serta cara pencegahan penyakit covid-19. Kegiatan dilaksanakan melalui WA Grup dengan media poster serta video. Adapun rencana tindak lanjut yang nantinya akan dilakukan adalah Refresh pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan kembali mengenai materi stop BABS dan penggunaan jamban sehat. Kegiatan refresh dilakukan untuk mengukur apakah pengetahuan masyarakat meningkat atau menurun. Dengan dilakukannya refresh diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar dan paham akan pentingnya jamban sehat serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan sekitar. Selain melakukan refresh terhadap pengetahuan juga akan dilakukan monitorong dan evaluasi. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah ada perkembangan dari sikap dan perilaku masyarakat dalam menerapkan materi stop BABS dan penggunaan jamban sehat
7. Desa Pemurus RT 003 A
Pada kegiatan PBL 2 yang dilakukan secara daring, kelompok 14 telah melaksanakan intervensi sesuai dengan hasil diagnosa komunitas pada kegiatan PBL 1 sebelumnya. Menyesuaikan dengan situasi pandemi, beberapa intervensi mengalami modifikasi seperti penyuluhan serta senam yang dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti whatsapp group dan youtube. Materi penyuluhan terdiri dari materi hipertensi serta pencegahan Covid-19 yang dikemas dalam bentuk poster, booklet serta video edukasi. Adapun terkait dengan rencana tindak lanjut kegiatan, akan dilakukan refresh pengetahuan responden dengan melakukan penyuluhan kembali, serta monitoring dan evaluasi untuk mengetahui perkembangan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
8. Kelompok 15 Desa Pemurus RT 003 B
Kelompok 15 telah melaksanakan kegiatan berupa penyuluhan terkait air bersih dan cara pengeloaan air bersih. Mengingat saat intervensi ini dilakukan terdapat pandemi yang sedang terjadi, maka kami menambahkan materi mengenai Covid-19 dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami terkait kondisi pandemi yang terjadi serta cara pencegahan penyakit covid-19. Kegiatan dilaksanakan melalui WA Grup dengan media leaflet serta video. Adapun rencana tindak lanjut yang nantinya akan dilakukan adalah Recall pengetahuan masyarakat dengan melakukan edukasi kesehatan dengan materi yang sama tetapi disampaikan lebih interaktif, sehingga diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat. Selain itu juga dilakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat kelanjutan intervensi yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H