Mohon tunggu...
Elwan Mustawan
Elwan Mustawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello semua, perkenalkan namaku Elwan Mustawan, Panggil saja aku El atau Wan. Lahir di Tapin pada 6 November 1999. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Epidemiologi Fakultas Kedokteran di Universitas Lambung Mangkurat. Hobiku adalah olahraga, jalan-jalan, desain grafis, dan baca artikel di internet.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

PBL 2 Di Desa Pemurus, Kec. Aluh-Aluh, Kab. Banjar, Kalsel Menggunakan Metode Online Community-Based Intervention

3 Januari 2021   09:10 Diperbarui: 3 Januari 2021   09:10 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa PSKM angkatan 2018 tetap melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL 2) meski di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun kegiatan pengabdian yang dilakukan tidak turun langsung ke desa, melainkan kegiatan disusun untuk situasi tanggap darurat dan kondisi khusus online community-based intervention (PBL berbasis daring). Hal ini tentunya menjadi pengalaman yang baru dan berharga, mahasiswa tetap dapat melakukan pengabdian dan masyarakat juga tetap mendapat manfaat dari kegiatan yang dilakukan. Diharapkan pelaksanaan PBL 2 secara daring ini dapat membantu memutus mata rantai penularan Covid-19 dan sebagai bentuk adpatasi kebiasaan baru untuk mengurangi kontak langsung.

Kegiatan PBL 2 ini dilaksanakan di 5 desa mitra di Kecamatan Aluh-Aluh, dalam artikel ini adalah kegiatan PBL 2 yang dilaksanakan di Desa Pemurus. Desa Pemurus merupakan salah satu desa yang terdapat dalam wilayah Kecamatan Aluh-Aluh dan terdapat 8 rukun tetangga (RT). Terdapat 8 kelompok yang tersebar di 8 RT yang ada. Setiap kelompok memiliki intervensi yang berbeda-beda menyesuaikan dengan permasalahan yang didapatkan pada komunitas masing-masing. Berikut rincian intervensi yang dilakukan:

1. Kelompok 8 Desa Pemurus RT 001

Berdasarkan persetujuan masyarakat permasalahan yang di dapat padi RT 001 ini membahas tentang hipertensi, dan pada awalnya rencana intervensi kami adalah penyuluhan, senam, dan pos hipertensi. Namun, karena terjadi pandemi COVID-19, intervensi kami berubah dan menyesuaikan dengan keadaan pada saat ini dan intervensi kami menjadi penyuluhan terkait hipertensi dan juga kami menambahkan penyuluhan tentang COVID-19. Kegiatan ini dilakukan menggunakan aplikasi whatsapp dan media yang kami gunakan adalah leaflet, booklet, dan poster tentang hipertensi maupun COVID-19. Rencana tindak lanjut yang akan kami lakukan adalah refresh pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan kembali mengenai materi hipertensi. Kegiatan refresh dilakukan untuk mengukur apakah pengetahuan masyarakat meningkat atau menurun. Dengan dilakukannya refresh diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar dan paham akan bahayanya hipertensi. Dan melakukan monitorong dan evaluasi setiap bulan oleh aparat desa. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah ada perkembangan dari sikap dan perilaku masyarakat dalam menerapkan materi hipertensi.

2. Kelompok 9 Desa Pemurus RT 001 A

Intervensi yang dilaksanakan oleh kelompok 9 berupa kunjungan kerumah warga khusus ibu yang memiliki balita BGM serta pemantauan tablet tambah darah bagi remaja putri. Intervensi yang dilakukan merupakan pemantauan status gizi balita dan calon ibu/ remaja putri agar terhindar dari kekurangan energi kronis (KEK). Namun, dalam pelaksanaannya tindak lanjut dikarenakan adanya wabah pandemi Covid-19 maka intervensi terkait status gizi balita di adaptasi sebagai pemberian media berupa poster dengan himbauan untuk datang ke posyandu dengan menggunakan protokol kesehatan. Untuk intervensi pemantauan tablet tambah darah (TTD) diadaptasi menjadi pembentukan drop point TTD di desa Pemurus RT 01A yang dihandle oleh kader TTD, dikarenakan sangat sulitnya akses ke puskesmas. Pelaksanaan tersebut dilakukan melalui WA grup maupun contact person terkait. Rencana tindak lanjut dalam intervensi ini berupa refresh pada pengetahuan masyarakat serta kebiasaan adaptasi masyarakat baik pergi keposyandu atau pendistribusian TTD dalam melakukan tindakan intervensi yang kami rencanakan. Adapun rencana tindak lanjut berupa monitoring dan evaluasi untuk meninjau kelanjutan intervensi yang sudah dilaksanakan.

3. Kelompok 10 Desa Pemurus RT 001 B

Dikarenakan situasi pandemi Covid-19 saat ini, maka kegiatan intervensi dilakukan secara online melalui Whatsapp Group. Kelompok 10 telah melaksanakan kegiatan berupa penyuluhan mengenai upaya pengelolaan sampah dan pencegahan penularan Covid-19 dengan media berupa poster, leaflet, booklet dan video edukasi. Penyuluhan kesehatan dilakukan untuk mengingkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan seorang individu ataupun masyarakat sehingga sehingga berpengaruh pada perilaku kesehatan. Adapun rencana tindak lanjut yang nantinya akan dilakukan adalah refresh pengetahuan masyarakat dengan penyuluhan ulang. Penyuluhan ulang dilakukan dengan materi yang sama namun disampaikan kembali dengan tujuan untuk melihat perkembangan dari perilaku masyarakat, Harapannya masyarakat menjadi lebih sadar bahwa perilaku membuang sampah ke sungai itu tidak benar dan akan berdampak buruk terhadap kesehatan mereka, serta tetap menjaga diri dan keluarganya dari penyakit Covid-19. Selain itu juga dilakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat kelanjutan intervensi yang ada.

4. Kelompok 11 Desa Pemurus RT 002 A

Kelompok 11 telah melaksanakan intervensi kepada masyarakat berupa edukasi mengenai penyakit hipertensi serta pelatihan terkait penggunaan sphygmomanometer. Sebanyak 2 buah sphygmomanometer diberikan kepada masyarakat agar mempermudah mempelajari penggunaannya. Intervensi dilakukan dengan memanfaatkan media sosial WhatsApp. Materi edukasi dan pelatihan diberikan dalam bentuk video yang dikirim ke masyarakat melalui grup WhatsApp. Edukasi mengenai COVID-19 juga diberikan mengingat saat ini angka kasus COVID-19 tak kunjung menurun sehingga ditambahkan materi mengenai COVID-19 dengan tujuan agar masyarakat lebih memahami terkait kondisi pandemi yang terjadi serta cara pencegahan penyakit COVID-19. Masyarakat yang telah diberikan edukasi serta pelatihan nantinya akan bertugas menjadi kader yang diberi nama “Kader Anti Hipertensi” dengan tugas utamanya adalah mengedukasi masyarakat lain yang tidak tergabung dalam grup WhatsApp dan memberikan pelayanan pemeriksaan tekanan secara gratis untuk masyarakat. Melihat kinerja serta keefektivitasan dari kader dalam upaya meringankan masalah hipertensi akan menjadi rencana tindak lanjut setelah intervensi berakhir.

5. Kelompok 12 Desa Pemurus RT 002 A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun