Kali ini, tentang siksaan
Namun ini bukan mereka sang penguasa
Tapi pelakunya dari berbagai kalangan
Negaraku bagikan surga rokok
Saat aku di sekolah
Guru adalah actor utama
Saat aku naik kendaraan umum
Sang supir menjadi penyiksa
Â
Saat aku sedang berada di rumah
Sang pemimpin yang menggantikan peran
Aku sesak ....
Bahkan tak tau berlindung kemana
Jujur saja, terkadang aku tak tau harus kemana
Semua telah berbaur dengan asap rokok
Seakan udara berteman baik dengan asap
Hingga enggan untuk berpisah
Terkadang aku bingung
Apa yang ada di benak mereka
Mereka mengundang mautnya sendiri
Mereka senang menghampiri kematian
Sensasi dalam pikir membuatnya menarik
Rokok membunuh natural, perlahan, murah
Sayang mereka sudah dibutakan
Bahkan mereka sangat nikmat
Apa paru-paru hitam serta berlubang itu keren?
Apa tenggorokan bengkak itu keren?
Atau gigi yang kuning itu keren?
Jika engkau jawab "Iya" sungguh dirimu perlu dipertanyakan!
Mari berpikir!
Berpikir bukan hanya dirimu yang dirugikan
Istri, anak dan orang yang berada didekatmu
akan merasakan tersiksa bahkan sakit
Rokok telah menjadi pencipta, berhala, Tuhan baru
Yang jika rokok tidak ada, engkau seperti cacing kepanasan
Rokok bagaikan harta yang paling berharga, engkau bawa kemana-mana
Apakah engkau menyadari bahwa si rokok diam-diam menguasaimu?
Wahai pencipta Bumi!
Berikan kami kekuatan
Hidup diantara penjahat
Penyembah Rokok ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H