Membuat senyum jadi seringai, Membuat tawa jadi histeri
Pada kota yang penuh debu batu
Infrastruktur dan lahan tambang semakin diperbanyak
Namun kami disini penuh dengan kesengsaraan
Rumah, lahan pencaharian kami hancur
Padahal kami hidup bergantung dengan tanah itu
Bagaimana bisa tempat kami berteduh sejak adanya nenek moyangku akan di gusur?
Bagaimana bisa lahan matapencaharian kami dijadikan tambang?
Lantas bagaimana kehidupan kami?
Yang kau sebut aparat itu.
Mereka telah menyiksa dan menganiaya kami
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!