Mohon tunggu...
Elviza Diana
Elviza Diana Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah kata

Ibu,penulis,jurnalis,dan penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jeritan Petani Cabai di Tengah Pandemik

29 April 2020   15:52 Diperbarui: 29 April 2020   16:00 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf, nak. Nasi goreng bunda tersisa sedikit pedas dan tanpa taburan bawang goreng," kataku berbisik saat menyiapkan menu berbuka hari ini. 

Tapi mengutip Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Bumi Manusia " Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan," tak perlu bersungut kalau beli bawang merah mahal. Itu belum seberapa dari rasa terimakasih kita pada petani.

Berdoalah petani masih bisa menyediakan pangan untuk kita pada masa pandemik ini. Petani cabai yang hasil panennya melimpah,harus disiapkan solusi agar mereka tetap bisa makan bukan hanya menanam. 

Teknologi pengolahan hasil pertanian dan dukungan pemerintah seharusnya juga menyentuh petani menghargai pandemik. Tangan mereka yang memberi makan, bukan diajarkan meminta bantuan. Pemerintah seharusnya memiliki tangggung jawab mempertahankan harga diri petani. Agar berdaulat di ladang dan sawah mereka sendiri.

"Bunda masih berapa lama lagi berbuka," seru Akhtar, si sulungku.

Membuyarkan lamunan akan nasib petani yang selalu bergumul pada fluktuatifnya harga pasar. Dan lagi-lagi mereka dibiarkan sendiri menjadi beruntung atau buntung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun