"Cabai cuma 14 ribu per kilo gram di Angso. Tergantung kualitasnya be lagi " kata mba Via sembari menurunkan barang belanjaan pesanan saya.
Sudah hampir dua minggu harga cabai merah keriting anjlok. Sehari sebelum Ramadhan,sempat sedikit naik di kisaran Rp 20 ribu per kilo gram. Harga cabai yang turun ini membuat petani menjerit.Â
Salah satu petani Cabai di Jangkat dalam postingan media sosialnya Tri mengatakan harga cabai di tingkat petani hanya dihargai Rp 8 ribu per kilo gramnya. Sungguh harga yang tak sebanding dengan biaya perawatan dan kerja keras mereka selama hampir 5 bulan sebelum akhirnya panen.Â
"Lima bulan itu bukanlah waktu yang singkat,pastilah ada banyak uang,tenaga,peluh, yang dikerjakan," rilisnya di akun Facebook.
Kesulitan petani ini menjadi berlipat di masa pandemik. Di mana anjuran pemerintah untuk tetap di rumah,ditambah pula harga cabai yang tak mampu membuat dapur terus mengepul.Â
Doni, pedagang cabai langganan saya menyebutkan kalau sekarang di Angso pasokan cabai merah banyak,itu yang membuat harga anjlok.
"Lagi banyak pasokan cabai masuk darimano bae,dari Kerinci, Merangin, Padang dan Bengkulu semuanya numpuk jadi murah cabenyo," katanya.
Panen raya yang serempak ini membuat duka bagi petani cabai. Namun ditengah anjloknya harga cabai, petani bawang merah bisa tersenyum sumringah. Pasalnya saat ini harga bawang merah kualitas bagus bisa mencapai Rp 40 ribu per kilo gram.Â
Harga bawang merah yang meroket ini, tentu membuat para emak-emak menangis perih seperih saat mengirisnya. Alhasil nasi goreng buatan bunda untuk berduka kali ini tanpa taburan bawang goreng di atasnya.