Potret Makhluk Tak Bersayap
Â
Pagi mengintip di  penghujung malam
Tak sabar menghirup wanginya  alam
Seperti juga aku
Tak sabar memandangmu di balik tirai pendidikan
Tak sabar sebarkan benih-benih penerangan
Nak, Engkau muridku dan tetap menjadi muridku
Tak akan ada yang bisa berbeda cerita
Karena waktu kita adalah bersama
Karena waktu kita adalah meraih bintang di angkasa
Nak, Engkau muridku dan tetap menjadi muridku
Meski tanganku bergetar menahan sabar
Meski mataku berdarah menahan amarah
Meski hatiku menjadi  pahit menahan sakit
Engkau tetap muridku
Seribu tanyamu terlontar dalam kata
Mencari jati diri berlumur makna
Tak kubiarkan tanyamu pecah di awan
Meski tubuhku menjadi taruhan
Teringat aku akan celotehmu yang masih kekanak-kanakan
Dan candamu tak sampai jadi perpecahan
Karena aku paham engkau seperti kepompong
Ingin terbang mencari bentuk diri yang masih kopong
Mari, mari nak,  bersama kita  mengejar impian
Mencapai bintang-bintang  di awan
Membawa pulang bersama kebahagiaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H