Nak, Engkau muridku dan tetap menjadi muridku
Meski tanganku bergetar menahan sabar
Meski mataku berdarah menahan amarah
Meski hatiku menjadi  pahit menahan sakit
Engkau tetap muridku
Seribu tanyamu terlontar dalam kata
Mencari jati diri berlumur makna
Tak kubiarkan tanyamu pecah di awan
Meski tubuhku menjadi taruhan
Teringat aku akan celotehmu yang masih kekanak-kanakan
Dan candamu tak sampai jadi perpecahan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!