Penulis : M.Nafal Hakim, Felina Aulia, Elvisa Nadila Husna
Mahasiswa C1ESR IAIN KUDUS
Hey bro, apa yang kamu ketahui tentang kesetaraan gender? kalau kamu masih belum paham, sini aku jelasin mengenai kesetaraan gender. Jadi, di sini kita mau membahas sedikit tentang kesetaraan gender dalam bidang pendidikan dan sosial
Biasanya, kaum laki-laki lebih memilih untuk bekerja setelah mereka lulus dari SMA beda dengan kaum perempuan yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut. Pastinya kesetaraan gender menjadikan alasan bagi laki-laki untuk tidak bisa memperoleh pendidikan yang setara dengan perempuan. Hal yang terjadi pada sudut pandang orang lain bahwa laki-laki dianggap tidak terlalu penting dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan dituntut mencari kerja demi memenuhi kebutuhannya.
Akan tetapi, ada beberapa orang yang berpendapat bahwa perempuan dianggap lebih penting dalam mencari ilmu sampai jenjang yang lebih tinggi, sebab biasanya perempuan dipandang dari segi pendidikannya, berbeda dengan laki-laki yang biasanya lebih tertuju dari kejelasan pekerjaanya. Dari anggapan ini, pendidikan tinggi dirasa kurang begitu perlu bagi kaum laki-laki. Pandangan seperti inilah yang terlihat tidak adil bagi salah satu pihak, khususnya pihak laki-laki (Efendy, 2024).
 Dari banyaknya pendapat orang-orang, mengakibatkan perselisihan tentang kesetaraan gender, bahkan banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu kesetaraan gender, dan mengapa harus menormalisasikan kesetaraan gender. Dari hal ini banyak yang menyepelekan tentang pentingnya pendidikan, mereka hanya berpikiran bahwa pendidikan hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki ekonomi baik saja, dan juga ada beberapa orang yang hanya mengutamakan pendidikan untuk perempuan saja, laki-laki tidak diutamakan, karena dianggap bahwa laki-laki bisa bertahan hidup dengan bekerja tanpa harus memiliki pendidikan yang tinggi.
Lalu, mengapa pendidikan hanya ditujukan kepada perempuan saja dan mengapa laki-laki tidak mendapatkan pendidikan yang setara? Jika laki-laki tidak memiliki kualitas pendidikan yang sederajat dengan perempuan, maka agak susah sih dalam  mendapatkan pekerjaan yang berkualitas.Yaaa minimal lulusan SMA, supaya apa? bisa bersaing di dunia kerja yang semakin luas. Masa iya sih, seorang laki-laki mau kalah dengan perempuan? ya jangan dong!. Laki-laki harus bisa lebih unggul dibandingkan dengan perempuan, perempuan punya pendidikan dan pekerjaan yang bagus, laki-laki juga harus mendapatkan hal yang sama juga. Biar apa? Yaaa biar setara dong, tidak diremehin.
Realistis saja, siapa sih yang ngga mau punya pekerjaan yang bagus dan tidak diremehkan oleh orang lain? pastinya semua orang juga maunya dihargai. Punya pendidikan tinggi, pekerjaan bagus, ekonominya stabil, dan juga punya keluarga yang harmonis. Sebetulnya tidak ada pembeda antara laki-laki dan perempuan didalam pendidikan ataupun dunia kerja. Akan tetapi masih banyak yang salah mengartikan tentang perbedaan gender tersebut, padahal aslinya itu sama, yang membedakan hanyalah kemampuan dari masing-masing individu, bukan gender yang jadi pembeda.
Di dunia kerja sekarang, banyak banget perusahaan yang pekerjanya didominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki, karena kebanyakan perusahaan menganggap bahwa kualitas kaum perempuan lebih kompeten dibanding laki-laki. Hal itu disebabkan karena kurangnya laki-laki dalam berpendidikan.
Kesetaraan gender hadir dalam kehidupan sosial manusia. Laki-laki juga harus memprioritaskan pendidikannya agar pantas bersaing dengan kaum perempuan dalam dunia kerja. Gimana? Sampai sini apakah sudah mengerti pentingnya kesetaraan gender di dalam lingkup pendidikan?
Apakah kalian pernah liat, sekarang ada anggapan yang mengatakan bahwa seorang wanita karir tidak butuh laki-laki karena banyak sekali laki-laki yang belum mapan, istilahnya mereka tidak berkecukupan. Nah! inilah mengapa perlunya kesetaraan dalam pendidikan agar seorang laki laki bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, dan tentunya mereka mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, agar setara dengan wanita karir. Selain itu juga, agar laki-laki tidak direndahkan begitu saja oleh perempuan hanya karena mereka tidak mapan.
Tentunya bagi para laki-laki juga tidak ingin mereka itu di bawah para perempuan karena derajat seorang laki-laki adalah menjadi seorang pemimpin. Mereka juga pasti ingin berpendidikan dan mendapat istilah kata "pria mapan". Akan tetapi disini kesetaraan gender memegang peran bahwa perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin. Hal inilah yang menjadikan sebuah perselisihan dan permasalahan baru yang terjadi di masa sekarang ini.
Bagi para laki-laki, pasti mereka sangat ingin berpendidikan yang setara dengan perempuan, agar mereka tidak direndahkan begitu saja oleh para perempuan. Akan tetapi banyak sekali halangan untuk melanjutkan pendidikan, entah karena ekonomi, atau memang diharuskan bekerja karena dia adalah seorang tulang punggung.
Jadi, dapat kita ketahui bahwa kesetaraan gender sangat dibutuhkan di dunia sekarang, karena tanpa adanya kesetaraan gender akan mengakibatkan banyaknya perselisihan antara laki-laki dan perempuan. Di tahun-tahun berikutnya negara akan semakin maju, dan juga membutuhkan banyak sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu saatnya menormalisasikan kesetaraan gender dimanapun tempatnya.
Nah dari semua teori yang sudah kami sebutkan dan jelaskan sudah sangat jelas bukan, betapa pentingnya pendidikan tanpa mengenal gender. Semua itu sama-sama penting dalam hal apapun, dari segi sosial kehidupan maupun dari perspektif dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Efendy, R. (2024). Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan. AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender Dalam .... https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/almaiyyah/article/view/239
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H