Apakah kalian pernah liat, sekarang ada anggapan yang mengatakan bahwa seorang wanita karir tidak butuh laki-laki karena banyak sekali laki-laki yang belum mapan, istilahnya mereka tidak berkecukupan. Nah! inilah mengapa perlunya kesetaraan dalam pendidikan agar seorang laki laki bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, dan tentunya mereka mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, agar setara dengan wanita karir. Selain itu juga, agar laki-laki tidak direndahkan begitu saja oleh perempuan hanya karena mereka tidak mapan.
Tentunya bagi para laki-laki juga tidak ingin mereka itu di bawah para perempuan karena derajat seorang laki-laki adalah menjadi seorang pemimpin. Mereka juga pasti ingin berpendidikan dan mendapat istilah kata "pria mapan". Akan tetapi disini kesetaraan gender memegang peran bahwa perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin. Hal inilah yang menjadikan sebuah perselisihan dan permasalahan baru yang terjadi di masa sekarang ini.
Bagi para laki-laki, pasti mereka sangat ingin berpendidikan yang setara dengan perempuan, agar mereka tidak direndahkan begitu saja oleh para perempuan. Akan tetapi banyak sekali halangan untuk melanjutkan pendidikan, entah karena ekonomi, atau memang diharuskan bekerja karena dia adalah seorang tulang punggung.
Jadi, dapat kita ketahui bahwa kesetaraan gender sangat dibutuhkan di dunia sekarang, karena tanpa adanya kesetaraan gender akan mengakibatkan banyaknya perselisihan antara laki-laki dan perempuan. Di tahun-tahun berikutnya negara akan semakin maju, dan juga membutuhkan banyak sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu saatnya menormalisasikan kesetaraan gender dimanapun tempatnya.
Nah dari semua teori yang sudah kami sebutkan dan jelaskan sudah sangat jelas bukan, betapa pentingnya pendidikan tanpa mengenal gender. Semua itu sama-sama penting dalam hal apapun, dari segi sosial kehidupan maupun dari perspektif dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Efendy, R. (2024). Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan. AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender Dalam .... https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/almaiyyah/article/view/239
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H