Mohon tunggu...
elvira agista
elvira agista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tarumanagara

.

Selanjutnya

Tutup

Money

Penggunaan Strategi Brand Extension dalam Bisnis

30 Mei 2022   13:35 Diperbarui: 30 Mei 2022   14:41 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menggunakan brand atau merek yang telah ada, perusahaan mempunyai harapan pada proses pengenalan produk ke pasaran lebih mudah. Hal itu karena brand atau merek yang dipakai sudah dikenal oleh para konsumen. 

Menggunakan merek yang sudah ada dan sudah dikenal luas oleh konsumen, memiliki banyak keuntungan, seperti biaya untuk mengenalkan merek menjadi lebih kecil, biaya untuk promosi juga menjadi berkurang, karena reputasi merek yang sudah dikenal oleh konsumen (brand awareness sudah tinggi), sehingga tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk baru tersebut sudah kuat. 

Dalam kata lain, Strategi ini dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam menembus pasar lebih cepat dan menyediakan koneksi yang lebih baik ke pasar berkembang, yang dapat menghasilkan peluang yang lebih besar bagi perusahaan.

Penggunaan strategi Brand Extension memang terlihat mudah karena pemasar tidak perlu melakukan perkenalan dari awal lagi namun ada hal yang perlu diwaspadai oleh pemasar dalam menggunakan strategi Brand Extension ini adalah produk baru tersebut jangan sampai gagal, karena jika produk baru tersebut yang nota bene menggunakan merek yang sudah dikenal luas sebagai merek produk yang sukses mengalami kegagalan, maka produk pertama akan ikut terpengaruh kinerjanya.

 5 CONTOH PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STRATEGI BRAND EXTENSION:

  1.  Brand Lifebuoy - Menjual sabun yang fenomenal dengan mengusung nama perusahaan Unilever dan melakukan Brand Extension dengan menjual produk-produk yang berhubungan dengan kesehatan seperti shampoo, sabun cuci tangan, hingga hand sanitizer.
  2. Brand Nike - Menjual sepatu yang terkenal di dunia dan melakukan Brand Extension dengan menjual produk-produk lainnya seperti kacamata, tas, botol minum, kaos kaki, hoodie, t-shirt, dan masih banyak lagi.
  3. Brand Colgate - Menjual produk utamanya adalah pasta gigi Colgate, dan brand Colgate ini melakukan Brand Extension dengan menghadirkan sikat gigi merek Colgate juga.
  4. Brand Reese - Fokus penjualannya adalah cokelat saja. Namun dengan beriring berjalannya waktu, Reese ini mulai mengeluarkan produk terbarunya yaitu produk sereal yaitu Reese Puff Cereal, yang dimana target dari produk ini adalah anak - anak.
  5. Brand Coca-Cola - Bukan hanya menjual minuman berkarbonasi saja, melainkan Coca Cola juga menjual Dasani water dan Glaceau Smartwater.

KONKLUSI

Brand Extension atau perluasan merek merupakan salah satu strategi yang sering kali digunakan perusahaan untuk meluncurkan produk baru dengan brand yang sudah ada. Brand Extension atau perluasan merek menunjukkan proses perusahaan yang memanfaatkan dampaknya pada saat perusahaan meluncurkan produk baru dalam kategori yang berbeda. Bentuk perluasan merek ini bekerja secara logis mengacu pada transfer jaringan asosiasi, yang dapat dilihat akan mendorong pelanggan untuk membeli produk baru lebih banyak. Namun penggunaan strategi ini tidak selalu berjalan baik, dan tidak sedikit perusahaan yang gagal dalam penggunaan strategi Brand Extension ini, jadi untuk kamu pemilik perusahaan yang ingin menggunakan strategi Brand Extension atau perluasan merek harus tetap memperhatikan hal-hal yang terkait sebelum memutuskan untuk melakukan strategi ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun