Mohon tunggu...
ELVIRA
ELVIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Realitas Alka

31 Oktober 2023   14:00 Diperbarui: 31 Oktober 2023   14:08 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Wah, dunia selalu untuk si cantik ya" Alka hanya tertawa hambar, membaca sinopsis singkat dan merasa sedikit tertarik dengan kisah hidup Julia. Seorang gadis cantik dan putri raja. Alka merasa tidak ada yang aneh sampai ia membuka buku bersampul gadis bergaun merah maroon itu, buku itu melahapnya.

Alka tersedot oleh lubang aneh yang membuat perutnya terasa melilit, kepalanya sakit dan dia merasa nyaris muntah. Alka terjatuh di tempat antah berantah, ia merasa asing dengan kamar mewah yang menyilaukan itu. Matanya jeli melihat sekeliling dan tak lama pandangannya tertuju kepada gadis bergaun merah maroon yang tertidur seperti orang mati. Maksud Alka, orang mati adalah karena gadis itu tidak bergerak sama sekali, tanda bahwa dia masih hidup adalah bahwa gadis itu masih bernafas.

Alka berdiri linglung tidak tau harus bagaimana, dia takut dan diliputi berbagai tanda tanya. Bagaimana dia ada disini? Apa yang harus ia lakukan untuk pulang?. Alka kalut dan seketika ingin menangis. Tiba-tiba segerombol pelayan datang dan membangunkan gadis itu. Kemudian Alka tersadar bahwa dia menjadi transparan, itu tidak mengurangi masalah. Alka semakin kalut, dia harus meminta bantuan siapa kali ini.

Terlanjur bingung Alka memilih untuk mengikuti Julia, gadis berambut blonde sepunggung itu. Alka sungguh takjub dengan kecantikan paripurna Julia, namun anehnya Julia sadari tadi tidak terlihat bahagia. Julia di layani dengan baik sadari ia bangun hingga sekarang duduk di meja makan, tetapi ekspresinya tidak berubah. Tetap murung seperti menanggung beban berat. 

Alka mengangkat bahunya tak acuh, mungkin gadis ini sudah terbiasa dengan kemewahan sehingga tak merasa perlu untuk bereaksi berlebihan.

Julia digiring menuju aula utama menghadap Raja, Ratu dan saudara-saudaranya serta bangsawan-bangsawan terkemuka. Julia melakukan salam penghormatan khas bangsawan eropa persis yang biasa Alka lihat di televisi.

"Putriku yang jelita yang terkasih, bagaimana kabarmu?" Alka mengernyit entah mengapa merasa aneh dengan nada bicara sang raja.

"Berkat yang mulia saya dapat makan dan hidup dengan baik" 

Sang raja tertawa cukup keras " Putriku ini pintar sekali dalam manarik hati ayahnya" Raja Asmad tersenyum kemudian berkata dengan lantang.

"Aku raja benua Utara Asmad Diraja bertitah menikahkan puriku, Julia Ashard Diraja dengan bangsawan Barat Sir Arthur Capala" sorak-sorakan terdengar dari para bangsawan. Alka melihat pria yang akan dinikahkan dengan Julia. Dia mengernyit,di penglihatan Alka pria itu tampak sudah berkepala empat, mungkin sekitar akhir 40an.

Julia tersenyum, bukan tipikal senyum yang tulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun