Mohon tunggu...
Elvin Miradi
Elvin Miradi Mohon Tunggu... -

Seorang blogger, suami untuk seorang bidadari dan bapak untuk tiga laki-laki. Simak tulisan lainnya di www.ElvinMiradi.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khotbah Jumat Bikin Ngantuk? Saya Tau Kenapa!

23 Desember 2011   06:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana dengan suara kamu, saudaraku?

UPDATE:

Setelah beberapa bulan, artikel ini yang pertama kali saya terbitkan di situs saya www.ElvinMiradi.net menuai begitu banyak komentar dari segenap saudara seiman dari seluruh Indonesia. Totalnya sampai saat ini ada 135 komentar!

Ada yang pro dan ada yang kontra. Ada yang menyampaikan komentar dengan baik dan ada pula yang tidak. Tapi yang namanya sebuah ide/masukan pastinya tidak bisa membuat semua pihak setuju. Dan untuk semua komentar yang masuk saya ucapkan banyak terima kasih atas respon terhadap ide saya.

Saya tidak tau kenapa, tapi kok saya sangat-sangat percaya bahwa khotbah menggunakan proyektor sebagai alat bantu itu akan sangat berguna dalam penyampaian khotbah Jumat. Mungkin karena keterbatasan saya dalam menulis sehingga kurang mampu mentransfer imajinasi dan visi saya ke dalam imajinasi para pembaca artikel saya. Simpelnya, saya membayangkan duduk bersila di masjid mendengarkan khotbah, terus saya membayangkan khatib memperlihatkan gambar tata surya kita lewat proyektor. Saya bisa meliat betapa luasnya angkasa raya ciptaan Allah dan saya takjub melihat gambar itu. Dibandingkan dengan hanya mendengar kalimat "Langit, bumi dan seluruh jagat raya ini adalah ciptaan Allah!". Yang ingin saya sampaikan di sini bahwa apabila unsur audio (suara sang khatib) dipadukan dengan unsur visual (penglihatan) maka akan sangat dahsyat untuk menggugah perasaan jamaah.

Mungkin bagi sebagian orang ide saya ini kurang berkenan. Tapi saya tetap yakin bahwa ide ini bisa membuat khotbah Jumat lebih 'menarik perhatian' jemaah. Saya berbicara mewakili zaman di mana saya hidup.

Saya mengenal Rasulullah dalam berbagai literatur baik lewat Al Quran, sabda-sabda beliau dalam Hadist, maupun lewat buku-buku yang menceritakan kisah hidup Rasulullah. Setau saya, beliau tidak selalu mempermasalahkan tentang RUKUN. Beliau sangat fleksibel. Islam itu fleksibel. Cuma masalahnya ketika Islam harus dicerna oleh manusia-manusia dengan budaya seremonial yang kental, maka rukun-rukun itu kemudian menjadi hukum yang tidak boleh diusik walaupun demi kebaikan.

Setau saya Rasulullah memperbolehkan kita melakukan bid’ah hasanah sepanjang hal itu tidak menentang syariah. Kalo boleh saya kutip hadist yang diriwayatkan oleh Shahih Muslim hadist no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn, sabda beliau: “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya”. Jadi jelas bahwa kita bisa melakukan bid'ah hasanah karena kita punya otak yang dianugerahkan Allah pada kita.

Islam bukan cuma seumur kita, Islam akan ada selamanya 100 bahkan ribuan tahun lagi! Bila kita tidak mengikuti perkembangan zaman di mana kita hidup, suatu hari nanti anak cucu kita akan kesulitan bertahan dalam keimanan karena tidak sanggup melawan hantaman zaman. Untuk itu kita perlu menggunakan otak yang dianugerahkan pada kita untuk melihat kondisi zaman di mana kita hidup dan mencari solusi untuk hal ini.Dan silakan baca hadist di atas. Rasulullah tidak melarang kita untuk membuat hal baru yang membawa dampak baik bagi Islam!

Yang saya tulis di artikel saya memang termasuk bid'ah. Dan saya tidak keberatan orang-orang sibuk pro dan kontra. Asal jangan kelamaan debatnya. Orang-orang barat sana membombardir kita dengan budaya edan dan kita masih sibuk berdebat soal proyektor di saat anak-anak kita asik nonton MTV!

Saya tidak membela diri atau sedang berusaha mempertahankan ide saya. Lagian 90% dari komentar yang masuk malah mendukung ide saya. Saya cuma menulis tambahan untuk artikel di atas untuk memperjelas maksud saya. Kalo misalnya masih ada yang tidak suka ya terserahlah. Toh otak kita sama-sama buatan Allah, kan? Dan otak anda adalah otak anda, saya tidak punya hak memaksa anda untuk menggunakan otak anda. Mau dipake atau tidak dipake kan terserah anda. Ya nggak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun