Mohon tunggu...
Elvin Miradi
Elvin Miradi Mohon Tunggu... -

Seorang blogger, suami untuk seorang bidadari dan bapak untuk tiga laki-laki. Simak tulisan lainnya di www.ElvinMiradi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Joko Susilo Itu Penipu!"

14 Desember 2011   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:19 16175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini diterbitkan juga di situs saya www.ElvinMiradi.net

Di internet banyak sekali yang menulis seperti ini:

Joko Susilo kamu penipu! (ini kalimat yang paling sering ditulis)

Penipu kamu Joko Susilo! (ini kalimat dengan struktur yang sudah agak rancu karena dibakar emosi)

Joko kok kamu nipu Susilo? (yang nulis begini pasti cuma ikut-ikutan, nda ngerti masalahnya apa???)

Sebenarnya saya nda heran. Yang kayak begini ini sudah biasa di internet dimana orang-orang bebas mau bilang apa saja. Jangankan Joko Susilo yang wong Jowo asli, internet marketer kelas dunia sekaliber John Chow pun pernah dimaki-maki pembacanya sendiri karena dianggap mempromosikan sebuah situs penipuan lewat artikel di blognya.

Lalu apa benar Joko Susilo itu penipu?

Saya bukan hakim yang menentukan seseorang menipu atau tidak. Tapi saya punya pandangan saya sendiri sebagai seorang internet marketer, atau mungkin tepatnya sebagai orang yang sok tau tentang internet marketing. Sebagai orang yang merasa sudah lebih paham internet dibanding tukang bakso yang sering wara-wiri di depan rumah saya, saya bisa memahami penyebab di balik fakta kenapa master ini sering disoraki sebagai penipu.

Joko Susilo adalah salah satu super senior dalam bisnis online di Indonesia. Bukan cuma super senior dalam hal jam terbang (dan usia, tentu saja), tapi juga dalam segi keilmuannya tentang bisnis fenomenal ini. Sebagai pebisnis online berpengalaman, dia sudah terbukti menjadi milyuner sejak bertahun-tahun yang lalu.

Waktu saya tinggal di Semarang, orang bank sempat datang ke rumah untuk menawarkan kartu kredit ke istri saya. Saya selalu trauma kalo bicara soal kartu kredit karena sering merasa mati kutu oleh pertanyaan orang bank yang sangat mengintimidasi pebisnis online: "kerja di mana?" atau "gaji sebulan berapa?" atau kalimat pamungkas berikut: "wah, susah pak kalo nda ada slip gaji kami tidak berani keluarkan kartu kredit untuk bapak. Sori ya pak..."

"Nda apa-apa, cyiiin..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun