Mohon tunggu...
Elvin Hendratha
Elvin Hendratha Mohon Tunggu... Perbankan -

setia hingga terakhir di dalam keyakinan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mencermati Lirik Lagu

2 Juni 2013   21:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:38 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin pasti kuuenceng (wuuuzzz)
Rokmu berayun...
Naik turun
Hei... salahkah aku yang jadi “mau”
Karena melihat isi dalam rokmu
Hei... kenapa kau pun mau saat kurayu
Dan kita langsung berguling bergerak bebas diatas pasir

Sebagaimana sebuah novel sastra, thema cinta adalah kisah yang sangat dominant didalam penulisan lirik lagu. Demikian halnya pada lirik lagu, kisah cinta adalah thema yang sumbernya tidak pernah kering. Sejalan dengan perkembangan jaman perjalanan lirik cinta juga mengalami proses metamorphose . Dahulu kisah cinta dikisahkan halus, mengharu biru. Bahkan sempat mengusik kejengkelan Menpen HARMOKO. Tapi sekarang tidak, Dewa malah terang-terangan mengancam akan membunuh : Ingin ku bunuh pacarmu .... katanya di Cemburu (Bintang Lima) dan Lelaki Pencemburu (Republik Cinta)

Disisin lain usaha membangkitkan aqidah dan tauhid lewat lirik lagu juga mulai dirambah dan diolah lagi. Dahulu Kantata Takwa pernah mengajak berdizikir menyebut asma-NYA, Orang Jombang Cak Nun dan Kiai Kanjeng-nya menghadiahkan “Kado Muhamad”, Gus Dur dan Ki Ageng Ganjur-nya melahirkan Tadarus Budaya. Lalu sekarang bermunculan musisi yang menulis lirik lagu bersandarkan nilai-nilai religius seperti : Oppiec, dsb

Yang pasti : lirik lagu adalah suatu bagian penting yang sering kita lupakan didalam penggarapan karya lagu, terdapat partikel-partikel dan zat zat simultan yang mempengaruhi psikologis dan anasir tubuh penikmat secara tidak disadari. Betapa besar agitasi lirik lagu terhadap sang penikmat. Bandingkan bila anda mendengarkan lagu Kebyar-kebyar jelas terasa lain suasana kejiwaannya bila kita mendengarkan Tombo Ati. Lalu bagaimanakah bila sebuah lirik lagu justru sebaliknya, yaitu mengajak atau memberi inspirasi kita untuk meninggalkan suatu norma/aturan ?


Mari bernyanyi bersama :

duh aduh pipiku dicium mas joko
duh aduh bibirku disentuh mas joko
duh aduh pipiku dicium mas joko
duh aduh bibirku disentuh mas joko

(ditulis oleh : Elvin Hendratha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun