Mohon tunggu...
Elvina Damayanti
Elvina Damayanti Mohon Tunggu... Relawan - Iain jember prodi PAI A1(T20191023)

Lamongan Iain jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perennialisme Pendidikan

22 Mei 2020   10:01 Diperbarui: 22 Mei 2020   09:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Kali ini saya akan menjelaskan tentang pengertian dan tokoh-tokoh  filsafat pendidikan perrennialisme 

Pengertian

Perrennialisme berasal dari kata perrennial yang artinya abadi atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir dengan demikian esensi filsafat perrennial berarti kepercayaan filsafat perrennial berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi aliran ini mengambil analogi realitas budaya manusia seperti realitas pohon bunga yang terus-menerus mekar dari musim ke musim datang dan pergi berubah warna secara tetap sepanjang masa dengan gejala yang terus ada dan sama dengan pengertian yang lebih umum dapat dikatakan bahwa tradisi dipandang juga sebagai prinsip-prinsip yang abadi dan teru-menerus mengalir sepanjang sejarah manusia karena ini merupakan anugrah tuhan kepada manusia dan merupakan hakikat insaniyah manusia. 

Menurut aliran perrennialisme bahwasanya pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai kultural masa lampau oelh karena itu kehidupan modern saat ini banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang  perrennialisme dapat dikenali dengan mudah karena memiliki ke khasan diantaranya:

1. perrennialisme mengambil jalan regresif yaitu kembali kepada nilai dan prinsip dasar yang menjiwai pendidikan yang kembali pada masa yunani kuno  dan abad pertengahan 

2. perrennialisme beranggapan bahwa realita itu mengandung tujuan,

3. perrennialisme beranggapan bahwa belajar adalah latihan dan disiplin mental.

4.perrennialisme beranggapan bahwa kenyataan tertinggi itu beasal dari alam penuh kedamaina dan trasendental.

aliran perrennialisme menginginkan bahwa zaman terdahulu tetap harus dipertahankan dan diabadikan sebab zaman modern membawa dampak kerusakan pada manusia mereka juga berpendapat bahwa zaman modern ini adalah suatu zaman yang sakit karena zaman modern ini menjadikan krisis diberbagai bidang baik itu tingkah laku manusia atau kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan kebudayaan mereka dahulu oleh karena itu aliran ini berinisiatif untuk mengembalikan kepada budaya lama dan ideal karena budaya lama dan ideal itu sesuai dengan prinsip hidup mereka. 

filsafat perrennialisme pendidikan lahir pad abad ke-20, perrennialisme lahir karen areaksi  terhadap pendidikan progresif,  perrennialisme menentang pandangan progresifisme yang menekankan pada perubahan sesuatu yang jauh, perrennialisme memandang situasi dunia saat ini penuh dengan kekacauan, ketidakastian terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosial kultur, solusi yang diajrkan kaum perrenialis adlah dengan jalan mundur kebelakang dengan menggunakan kembali nilai-nilai dan atau prinsip-prsinsip umum yang menjadi pandangan hidup yang kokoh dan kuat pada abad pertengahan oleh karena itu perrennialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti kedalam keadaan ideal.

pemikiran tokoh-tokoh filsafat pendidikan perrennialisme

1. robert maynard hutcins

Dia merupakan tokoh filsafat pendidikan yang berasal dari amerika dia merupakan juru bicara dalam aliran perrennialisme dia beranggapan bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan pengembangan jadi tujuan dari pendidikan adalah harus mengembangkan kekuatan  pikirannya karena menurutnya pendidikan yang idel adalah pendidikan yang selalu mengembagan daya intelektual dalam diri manusia itu sendiri dia juga percaya bahwa cara mengembankan daya intelektual manusia yaitu dengan membaca dan membahas buku pengetahuan ia menekankan bahwa  pendidikan harus bersifat universal karena hakikat manusia adaah universal dan menyeluruh.

2. ortimer adler

dia mengungkapkaan bahwa pendidikan adalah proses dimana kemungkinan manusia itu dipengaruhi oleh kebiasaan, kebiasaan itu nantiya disempurnakan dengan kebisaan baik, kebiasaan baik itu yang akan membantu dirinya dan bisa membantu orang lain juga untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan baik tersebut, pendidikan itu sebagai proses untuk mengoptimalkan kemampuan dan juga bakat yang sudah dimiliki oleh mnusia itu sendiri untuk mengoptimalkan kemampuan itu adalah dengan cara pembiasaan, latihan dan juga praktek hal ini dilakukan secara brkesinambungan.jadi menurut ortimer ini pendidikan adalah proses utuk mencetak kepribadian manusia untuk menjadi kepribadian yang lebih optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun