Mohon tunggu...
Elvi Aulia
Elvi Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi STIBA Ar Raayah

Perempuan biasa yang ga bisa diam, suka berkelana mencari ilmu. Hal yang paling disukai adalah ilmu AL Quran, tajwid, Qiraah dll.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Skenario Tak Terduga

8 Desember 2020   12:02 Diperbarui: 8 Desember 2020   12:20 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ooo, yang ketika kak Abduh jadi ketuanya itu kan ? Iya, seru banget. O iya, kak Lulu tahu ga ? Kak Sarah udah nikah lo” Ucap Yunita sembari menaruh helmnya.

Jantungku berdetak keras.  “Iya kah ? Masya Allah. Kapan ?” Aku tidak mengerti, kenapa aku begitu kaget.

“Tahun kemarin, kak.” dia diam sejenak sambil berkaca di depan spion motor dan merapihkan kerudungnya. Kemudian menatapku yang masih kaget tidak bergeming. “Kakak tahu ga sama siapa ?” sekarang senyumannya penuh misteri. Aku hanya diam. “hmmm, sama kak….”

“Sama ustadz Dimas” dia langsung menyambar sebelum aku selesai menebak dan tertawa lepas. “Masya Allah, kan ? Ustadz Dimas emang cerdas banget. Habis kak Sarah lulus sekolah keperawatan, beliau langsung mendatangi kak Sarah dan melamarnya.” dan dia masih tertawa.

Rasa ingin tahuku belum terpenuhi. “Terus kak Abduh ? bukannya mereka sempat dekat ?” Aku kembali bertanya sembari berjalan menuju aula tempat reuni.

“Hmmm, ga tahu juga. Tapi kalau dipikir-pikir ada pelajaran besar di sana kak. Alhamdulillah dulu mereka ga pacaran. Lihat aja sekarang, ternyata mereka bukan jodoh. Dari dulu pun mereka udah saling menjaga. Alhamdulillah, Allah tuntun mereka dalam menyikapi rasa cinta yang hadir.” dia diam sejenak dan kembali menatapku.

“Kok kita sotoy banget ya? Hahaha. Siapa juga yang tahu kalau dulunya mereka saling suka. Kak Abduh kan memang baik sama semua orang. Ga cuma sama kak Sarah aja. Dasar kita” Yunita geleng-geleng kepala dan masih tertawa.

Aku tertegun. Aku merasa ada angin lembut membelai hatiku. Masya Allah. Ajaran islam memang luar biasa. Ga terbayang jika mereka sudah bercinta dari awal, tapi kemudian takdir berkata lain. Bagaimana sakitnya. Tapi Allah Maha Tahu yang terbaik untuk hambaNya. Allah syariatkan ajaran yang akan mendatangkan kebaikan yang banyak untuk hamba-Nya.

Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat Mu dan berikan untukku jodoh yang baik yang terus membantuku untuk semakin dekat dengan Mu. Dan saksikanlah, bahwa aku menyimpan rasa cintaku untuk kak Abduh untuk cinta yang Engkau halalkan. Gantikanlah dengan yang terbaik Ya Rabb.

Acara reunian berlangsung dengan khidmat, dan tentunya tanpa kehadiran kak Abduh. Ada sitar tinggi yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Di sudut ruangan tampak kak Sarah menggedong bayi dan ustadz Dimas berada di sampingnya. Subhanallah. Ayat-ayat Allah begitu nyata. Aku bergumam di dalam hati.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun