Cabe rawit (kebetulan cabe rawit yang saya panen ada yang warna ungu dan putih),Â
Kemiri,
Jahe,
Kunyit,
Bawang merah dan bawang putih,
Selain bumbu yang dihaluskan, saya juga menyiapkan lengkuas dan sereh yang digeprek, cabe rawit utuh, tomat iris, daun salam, daun jeruk, daun kunyit, daun pandan, dan daun bawang. Seharusnya ada tambahan daun kemangi, tapi karena saya tidak ketemu penjual daun kemangi, sementara yang saya tanam belum bisa dipanen, terpaksa woku si keong macan tanpa daun kemangi.Â
Cara Memasak :
Siapkan air dalam panci, masukkan semua bumbu halus, daun pandan, sereh dan lengkuas geprek. Rebus dengan api kecil hingga mendidih. Setelah air bumbu mendidih, masukkan keong macan ke dalam panci rebusan bumbu. Tambahkan beberapa cabe rawit utuh, daun salam, daun jeruk, dan daun kunyit.Â
Masak sekitar 5 menit dengan api kecil, lalu tambahkan garam dan koreksi rasa. Matikan api kompor dahulu, baru tambahkan irisan tomat dan daun bawang, lalu aduk hingga semua bahan tercampur rata. Kini, woku keong macan siap disantap.Â
Campuran rasa asam, asin, gurih, dan pedas serta aroma berbagai dedaunan membuat si keong macan menjadi santapan yang menggugah selera.Â
Untuk menyantap keong macan, saya menggunakan tusuk gigi untuk menarik isi dagingnya keluar dari cangkang. Kalau keponakan saya lebih suka menggunakan jarum pentul atau peniti.Â