Setelah tipis, kulit kayu harus dijemur hingga benar-benar kering agar tidak berjamur. Betuwah, Orang Rimba dari selatan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) membutuhkan waktu hingga lebih dari seminggu agar kulit kayu ipuh siap dimanfaatkan untuk diolah menjadi berbagai aneka kerajinan. Â Proses mengolah kulit kayu ipuh oleh Betuwah bisa dilihat di sini,Â
Tas sandang kulit kayu ipuh biasanya dibuat tanpa sambungan dan jahitan, itulah sebabnya tas dari kulit kayu ipuh selain unik juga kuat. Tas sandang dibandrol dengan harga Rp. 75.000. - Rp. 150.000. Harga tas menyesuaikan dengan harga ukuran dan model tas yang diinginkan.Â
Biasanya kerajinan anak-anak Rimba ini juga dijual dalam berbagai kegiatan pameran, atau bisa memesan langsung pada kelompok anak muda Rimba yang membuat kerajinan.Â
Souvenir berupa lembaran kulit kayu ipuh kadang saya berikan kepada teman yang datang ke Jambi. Misalnya, ketika Band Hutan Tropis berkunjung ke lokasi Orang Rimba di selatan TNBD. Jemmie Delvian, sang vokalis antusias menerima souvenir tersebut dan berencana membuat tas sendiri dari kulit kayu ipuh pemberian saya.Â
Lewat selembar kulit kayu ipuh, saya bisa melihat kesabaran dan ketekunan yang harus dilalui dalam setiap proses pengolahannya. Kesabaran yang sangat patut dihargai dan diapresiasi.Â
Elvidayanty Darkasih, Indragiri Hilir, Riau.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H