Mohon tunggu...
Elvidayanty Darkasih
Elvidayanty Darkasih Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Email : elvi.jambi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Siapkah Orang Rimba dengan Kenormalan Baru?

15 Juli 2020   11:24 Diperbarui: 16 Juli 2020   11:51 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan di dalam kawasan TNBD. Kadang harus melewati sungai dan rawa. (Foto: dok. KKI Warsi)

"Untuk kawasan TNBD belum dibuka untuk kunjungan, karena masih menghargai tradisi Besesandingon yang dilakukan Orang Rimba," jawab Khaidir, Kepala Balai TNBD. "Kita masih menunggu jawaban dari penghulu adat Orang Rimba, apakah Orang Rimba sudah siap menerima kunjungan orang luar." 

Dengan luas 60.500 hektar, berdasarkan sensus yang dilakukan KKI Warsi pada tahun 2017, populasi Orang Rimba yang tinggal di dalam kawasan TNBD mencapai 2.546 jiwa. 

Orang Rimba di dalam kawasan TNBD. (Foto: dok. KKI Warsi)
Orang Rimba di dalam kawasan TNBD. (Foto: dok. KKI Warsi)

Rumah Orang Rimba di dalam TNBD. (Foto : Elvidayanty/dok.KKI Warsi)
Rumah Orang Rimba di dalam TNBD. (Foto : Elvidayanty/dok.KKI Warsi)

Depati Njalo, salah satu pemangku adat Orang Rimba di kawasan selatan TNBD mengatakan, saat ini Orang Rimba siap saja menerima kunjungan wisatawan atau peneliti dari luar. Namun, pemerintah harus memastikan bahwa orang yang datang tersebut aman dan sehat.

"Artinya, orang itu harus bawa surat dari pemerintah yang menyebutkan bahwa dia sehat dan tidak akan menjadi ancaman bagi komunitas Orang Rimba," ucap Depati Njalo.

"Dan yang jelas, orang itu tetap harus jaga jarak, kalau mau mengobrol dengan Orang Rimba harus berjarak satu atau dua meter."

Anak sungai yang jernih di dalam kawasan TNBD. (Foto : Elvidayanty/dok.KKI Warsi)
Anak sungai yang jernih di dalam kawasan TNBD. (Foto : Elvidayanty/dok.KKI Warsi)

Menurut Depati Njalo, saat ini sudah ada beberapa Orang Rimba yang keluar hutan untuk mencari kebutuhan mereka di pasar desa terdekat, biasanya Orang Rimba keluar hutan untuk membeli rokok, gula, kopi, atau teh. Setelah mendapatkan yang dibutuhkan, Orang Rimba langsung masuk hutan lagi.

"Masih banyak yang takut keluar hutan gara-gara Corona," ucap Depati Njalo.

Kalau di luar rimba, kenormalan baru malah meningkatkan jumlah orang yang terinfeksi covid-19, sudah siapkah Orang Rimba dengan kenormalan baru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun