Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Buru-Buru Memvonis Diri Anda Depresi, Kenali Ciri-ciri Depresi

13 Oktober 2023   19:00 Diperbarui: 15 Oktober 2023   07:34 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana.com

"Depresi banget aku, gara-gara anakku. Kesel tau, dia itu lulusan terbaik, di sekolah internasional lagi. Jauh-jauh hari kami persiapkan dia bisa masuk kedokteran di luar negeri. Les ini les itu.  Eeeh, ujung-ujungnya ga mau, ribet katanya. Kan gua sama Papinya yang urus. Karena dia berkeras, kami oke kan dia daftar kedokteran lokal di UI. Biar kecewa dikit, ya lumayanlah yang penting masih di kedokteran. Kami udah pada seneng dia lulus. Eeeh konyolnya tau-tau dia daftar juga di Malang ambil Pendidikan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Dia malah pilih jadi guru TK. Gila ga siih. Kayak apa masa depan dia nanti. Gara-gara ini aku jadi emosi mulu, ga semangat mau ini itu. Ga kebayang dia milih PGSD, ga bonafid banget."  

Temanku itu, sebut saja Dilla, bersungut-sungut, menoleh kanan-kiri penuh kekesalan dan kekecewaan, gara-gara anak semata wayangnya yang mengambil sikap seperti dalam penggalan kisah itu.

Lain Dilla lain pula kawanku satunya lagi, sebut saja Rini. Ia berkisah tentang laki-laki,  yang menipu dan perempuan yang menjebak. Suaminya sang penipu itu, dan sebut saja Adel wanita penjebak itu. Adel sangat paham bahasa kasih suaminya yang senengnya dilayani dan dipandang sebagai sosok yang melindungi. Suaminya adalah pimpinan satu perusahaan, sedaang Adel adalah salah satu stafnya.

Hasil investigasi Rini kepada orang-orang di kantor itu, tukang kebun, office boy ataupun staf biasa lainnya tentang Adel, menyebutkan bahwa Adel sangat pandai mengambil hati. Dia kerap menunjukkan sikap hormat yang berlebihan, mencium tangan dengan so sweet, bak seorang anak yang patuh dengan ayahnya atau seorang isteri yang shalihah saat dia berpamitan pulang atau bila suaminya baru tiba di kantor itu. Adel kerap membawakan makanan. Alasannya macam-macam, kebetulan lagi coba-coba resep barulah, ingat makanan kesukaan atasannya itulah, kebetulah ibunya mengirim makananlah, dapat oleh-olehlah dan lain-lain.  

Adel juga memposisikan bosnya itu sebagai lelaki hebat yang memiliki kemampuan besar dalam melindungi. Dia selalu punya cara menyampaikan curhatan yang membuat bosnya itu terdorong untuk mencarikan solusi, membantunya, mengayominya dan melindunginya. Dia juga punya cara yang lihai dalam menyerahkan hadiah atau keperluan apapun yang disukai suaminya dengan tanpa menyinggung harga dirinya terutama dihadapan rekan-rekan kerjanya. Pokoknya Adel tipe wanita kesukaan suaminya yang selalu bersikap butuh perlindungan, hormat, so sweat dan melayani.

Akhir-akhir ini suaminya jarang makan malam di rumah, alasannya ada lembur, meeting dan makan di tempat tempat tersebut. Belakangan Rini tahu, suaminya "meeting" berdua dengan Adel di restoran-restoran mewah sampai warung makan pinggir jalan dengan riangnya. Perselingkuhannya makin jauh, karena suaminya kerap bertandang ke tempat kost Adel.

"Perempuan jalang ini tau banget cara menjinakkan laki-laki." Gemerutuk gigi Rini penuh amarah. "Dasar perempuan murahan, pelacur." selalu kalimat ini jadi penutup bila dia mencurahkan isi hatinya tentang selingkuhannya itu.

Gara-gara perselingkuhan ini, Rini mengaku susah tidur, menyimpan amarah, menangis sendiri, merasa sangat kesepian. Dia selalu dibayang-bayangi rasa dendam dan keinginan membalas dendam dengan mencelakakan Adel.  

Apakah Rini depresi?

Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Kenali Ciri-ciri Depresi

Buat anda yang sering menyebut diri depresi setiap kali merasakan kesedihan, disini saya kutipkan  penjelasan  dalam  DSM III tentang ukuran depresi. 

DSM-III adalah singkatan dari "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Third Edition" (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Jiwa, Edisi Ketiga). Ini adalah manual yang digunakan oleh para profesional kesehatan mental, termasuk psikolog, psikiater, dan pekerja sosial klinis, untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan gangguan jiwa. DSM-III pertama kali diterbitkan pada tahun 1980 oleh American Psychiatric Association (APA)

Referensi DSM-III yang paling tepat adalah buku manual itu sendiri. DSM-III adalah edisi lama, dan sejak itu telah ada beberapa revisi dan perubahan dalam panduan diagnostik ini. Edisi yang lebih baru termasuk DSM-III-R (Revisi) dan DSM-IV, DSM-IV-TR (Text Revision), DSM-5, dan mungkin ada revisi lebih lanjut.

Jika kita memerlukan informasi yang akurat tentang kriteria diagnostik dan deskripsi gangguan mental, kita dapat merujuk langsung ke edisi terbaru DSM yang digunakan oleh profesional kesehatan mental saat ini, yaitu DSM-5 atau edisi lebih baru jika sudah ada.

Kesehatan mental atau jiwa menurut undang -- undang nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dijelaskan sebagai kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Artinya, kesehatan mental mempunyai pengaruh terhadap fisik seseorang dan juga produktivitasnya.

Belum tentu setiap anda sedih, itu sama dengan anda menderita depresi. Untuk dikualifikasi sebagai penderita depresi, setidaknya anda harus memiliki paling tidak  empat gejala di bawah ini dan itu berlangsung hampir setiap hari sekurang-kurangnya dua minggu, begitu penjelasan  dalam  DSM III tentang ukuran depresi. Gejala tersebut adalah:

1. Selera makan hilang atau kehilangan berat yang sangat berarti (dalam keadaan tidak diet) atau bertambah selera makan atau berat badan

2. Insomnia atau hipertensi.

Insomnia yaitu adalah kondisi pada saat seseorang mengalami sulit tidur atau memiliki kebutuhan waktu yang lama untuk bisa tidur. Kondisi lain yang bisa disebut insomnia manakala  anda mengalami terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur kembali. Sedang hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada pada angka 130/80 mmHg atau lebih.

3. Agitasi psikomotor atau gerakan yang lambat.

Psychomotor Agitation atau agitasi psikomotor adalah gejala yang disebabkan oleh perasaan gelisah atau berbagai gangguan mood lainnya sebagai respon yang dilakukan ketika mengalami kecemasan atau ketegangan. Cirinya seseorang akan melakukan gerakan yang tidak disengaja tanpa tujuan tertentu secara berulang. Misalnya berjalan bolak-balik, mengetukkan kaki ke lantai, atau melakukan gerakan lainnya karena mereka tidak bisa diam.

4. Kehilangan minat atau rasa senang pada kegiatan-kegiatan yang biasa  atau berkurang hasrat seksual

5. Kehilangan tenaga /kelelahan

6. Merasa tidak berharga atau menyalahkan diri, atau merasa bersalah secra berlebihan

7. Menggerutu atau menunjukkan hilangnya kemampuan berpikir atau sulit mengambil kesimpulan atau berpikir tidak koheren

8. Selalu muncul pikiran tentang kematian, bunuh diri, ingin segera mati.

Itulah gejala-gejalanya. Ingat ya, setidaknya anda harus memiliki paling tidak  empat gejala dari delapan gejala tersebut dan itu berlangsung hampir setiap hari sekurang-kurangnya dua minggu. Semoga kita terhindar dari depresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun