Pentingnya Mendengarkan Efektif
Sikap kesediaan mendengarkan sangat dibutuhkan mereka terutama disaat mereka sedang mengalami masalah dan menunjukkan emosi yang kuat atau dalam mkondisi dapat ditangkap  bahwa perasaannya sedang tidak baik-baik saja.
Sikap mendengar efektif merupakan cara mendengar dan menerima perasaan serta memberi tanggapan yang bertujuan menunjukkan kepada remaja bahwa orang tua sungguh-sungguh telah menangkap pesan serta perasaan yang terkandung didalamnya, sehingga orang tua dapat memahami remaja seperti yang mereka rasakan bukan seperti apa yang orang tua lihat atau  sangka.
Sikap mendengar efektif memberikan dampak yang tidak sepele. Sikap ini akan membantu remaja untuk mengenal, menerima dan mengerti perasaannya sendiri serta menemukan cara mengatasi perasaan dan masalahnya; bisa menumbuhkan rasa hangat dan mengakrabkan hubungan antara orang tua dengan remaja, merasa dirinya dianggap penting, berharga dan diterima.
Anak yang merasa dirinya diterima dan dipahami cenderung akan mudah menerima dan memahami orang lain. Orang tua yang terbiasa mendengarkan apa yang dirasakan anak remajanya, biasanya mendapatkan fitback sebanding, sang anak juga dengan mudah bersedia mendengarkan orang tuanya sehingga mudah terjalin hubungan yang baik dan kerjasama.
"Sikap mendengar efektif" dapat diwujudkan dalam kontak mata, memberikan dorongan, tidak memotong pembicaraan, bersikap wajar, menunjukkan minat dengan menghindari tindakan-tindakan yang mengganggu (seperti sambil memperhatikan aktivitas HP, memainkan pena, melihat jam), memperhatikan dan menyimak apa yang dikatakan anak  dan perhatikan ekspresi atau bahasa tubuh anak. Â
Kenali perasaan mereka: perasaan negatif seperti marah, kesal, bosan, bingung, kecewa, frustasi, merasa tidak diperhatikan, kaget, ragu-ragu, tidak nyaman, merasa tidak dicintai, dan sebagainya. Kenali juga perasaan positif mereka seperti berani, puas, yakin pada kemampuan diri, senang, berminat, bangga, hebat, dan sebagainya.
Moment forum kegiatan BRUS -- Bimbingan Remaja  Usia Sekolah di seluruh Indonesia ini memang secara spesifik difokuskan sebagai upaya pemerintah dalam menekan pernikahan di usia dini.Â
Namun bahasan terkait komunikasi efektif antara orang tua dan remaja tentu menjadi satu bahasan yang dibutuhkan secara lebih luas, dalam upaya menangani isu negatif lain yang berhubungan dengan remaja.
(Ciawi, @elviaa - 221012)