Saat ini memang terdapat cukup banyak cara untuk mengawetkan makanan, baik itu dengan cara sederhana atupun dengan cara modern. Pengawetan makanan ditujukan agar makanan yang bersangkutan dapat bertahan lebih lama. Kurang lebih terdapat 6 cara pengawetan makanan yang sampai saat ini diterapkan di seluruh belahan dunia, yakni pendinginan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, pemanisan, dan pengasinan. Cara-cara tersebut juga masih diterapkan di Indonesia karena memang telah terbukti mampu mengawetkan makanan hingga berbulan-bulan, kecuali cara pengalengan yang memang telah ditambahkan zat pengawet sehingga dapat bertahan bertahun-tahun. Berikut di bawah ini adalah 6 cara pengawetan makanan:
Cara ini sangat dikenal oleh masyarakat umum, baik itu masyarakat desa maupun kota. Cara mengawetkan makanan dengan pendinginan ini sangat mudah dilakukan, cukup dengan menaruh makanan yang ingin anda awetkan pada suhu yang sangat rendah, mulai dari -4 derajat celcius sampai 0 derajat celcius. Makanan yang biasa diawetkan dengan cara ini adalah sayur, daging, telur, buah-buahan, ikan, dan lain-lain.
Cara mengawetkan dengan pengasapan dilakukan dengan menaruh makanan di dalam sebuah tempat yang kemudian akan diasapi dari bawah. Mengawetkan makanan dengan cara seperti ini sebenarnya belum mampu membuat makanan benar-benar awet dalam jangka waktu yang lama karena pada umumnya cara ini masih harus dipadukan dengan pengasinan dan pengeringan.
Cara yang satu ini menggabungkan antara teknik kimia dan juga fisika. Teknik kimia karena biasanya diperlukan sejumlah zat pengawet yang harus dicampurkan ke dalam makanan dan teknik fisika karena makanan tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam kaleng hampa udara. Zat pengawet yang digunakan biasanya mengandung garam, asam, ataupun gula dan disimpan ke dalam kaleng yang terbuat dari alumunium. Makanan yang biasanya diawetkan dengan cara pengalengan adalah sayur, buah, ikan, daging, susu, kopi, teh, dan lain-lain.
Cara pengeringan dilakukan dengan menjemur ataupun memanaskan makanan yang ingin diawetkan. Teknik ini memiliki prinsip bahwa mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan sangat menyukai tempat yang lembab, basah, dan memiliki kadar air. Oleh sebab itu, dengan teknik pengeringan, maka diharapkan makanan akan benar-benar kering dan mikroorganisme mati, sehingga tidak terjadi pembusukan.
Cara mengawetkan makanan dengan teknik pemanisan adalah dengan cara memasukkan makanan tersebut ke dalam zat yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi 40 persen untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Apabila kadar konsentrasinya dinaikkan menjadi 70 persen, maka hal tersebut dapat mencegah terjadinya kerusakan makanan. Beberapa makanan yang biasa diawetkan dengan cara dimaniskan adalah agar-agar, susu, manisan buah, dan lain-lain.
Cara mengawetkan makanan yang terakhir ini menggunakan bahan yang biasa anda temukan di dapur, yakni garam dapur. Cara ini biasa juga disebut sebagai teknik penggaraman. Garam sendiri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat membusukkan makanan tersebut. Cara ini biasa dilakukan oleh masyarakat pinggir pantai untuk membuat ikan asin. Pembuatan ikan asin ini merupakan penggabungan antara teknik pengeringan serta pengasapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H