Mencari Lailatul Qadar: I'tikaf juga memberi kesempatan kepada umat Islam untuk mencari malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yang terjadi di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Peningkatan Spiritual: I'tikaf memungkinkan seseorang untuk meningkatkan ketakwaannya melalui ibadah yang lebih konsisten dan fokus.
4. Tata Cara I'tikaf
Meskipun i'tikaf dilakukan di masjid, terdapat beberapa syarat dan adab yang perlu diperhatikan:
Berdiam di Masjid: I'tikaf hanya dilakukan di masjid, karena masjid adalah tempat yang paling utama untuk beribadah.
Niat yang Tulus: Seperti ibadah lainnya, i'tikaf harus dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah. Tidak ada ketentuan khusus mengenai niat, tetapi hendaknya diniatkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Tidak Mengganggu Aktivitas Ibadah Lain: Selama i'tikaf, seorang Muslim harus berusaha untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang mengganggu ibadah seperti berbicara yang tidak bermanfaat atau terlalu banyak beristirahat.
Durasi: I'tikaf bisa dilakukan pada kapan saja, namun lebih utama di sepuluh hari terakhir Ramadan. Bisa dilakukan selama beberapa hari atau penuh dengan niat tertentu.
5. Larangan-larangan selama I'tikaf
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari selama menjalankan ibadah i'tikaf, antara lain:
Keluar dari masjid tanpa alasan yang dibenarkan: Kecuali ada kebutuhan mendesak, seperti untuk makan, minum, atau keadaan darurat lainnya.