Mohon tunggu...
Elva Susanti E
Elva Susanti E Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis adalah salah satu cara berbagi yang abadi

Blogger, Buzzer, Influencer, yang hobi membaca dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Pesona Batik Betawi Terogong

15 Desember 2019   22:57 Diperbarui: 15 Desember 2019   23:05 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya merupakan generasi terakhir yang melihat proses membatik di Terogong. Harapan Saya, semoga Batik Terogong makin dikenal luas!"

Sungguh tidak muluk-muluk harapan Ibu Siti Laela, yang merupakan pendiri komunitas Batik Betawi Terogong di Jl. Terogong Jakarta Selatan, yang ternyata beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMK. Meskipun beliau sibuk dengan kegiatan mengajar di sekolah, namun beliau tetap menyempatkan diri untuk mengajarkan warga yang berada di Terogong dan siapapun yang ingin belajar membatik dengan tangan terbuka. Masyaa Allah.

batik-betawi-terogong-5df65826097f3653e252af62.jpg
batik-betawi-terogong-5df65826097f3653e252af62.jpg
Kalau dipikir-pikir (karena saya pernah menjadi guru SMK), waktu yang tercurah untuk murid di sekolah cukup terkuras loh, belum lagi mata pelajaran bahasa Inggris seperti beliau ini, pastinya juga banyak waktu yang terpakai untuk mengajarkan les ke peserta didiknya dan pekerjaan lainnya. Tapi, siapa sangka, keahlian berbahasa Inggris beliau akhirnya terpakai pada kegiatan membatik yang ditekuni, hingga akhirnya Batik Betawi Terogong dapat dikenalkan dengan turis mancanegara.

Lestarikan dan Promosikan Batik Betawi Terogong Melalui Wisata Literasi

Alhamdulillah, tanggal 8 Desember lalu Saya bersama teman-teman komunitas Ladiesiana berkesempatan mencoba proses pembuatan batik secara langsung, mulai dari memindahkan gambar pada kertas ke kain putih yang sudah disediakan oleh tuan rumah (Tersedia dua potong kain berbentuk persegi yang masih polos dan kain yang bagian pinggirnya telah berbingkai motif batik), mencanting, proses pewarnaan, hingga pengeringan. Semuanya dilakukan dengan riang gembira.

Sebelum melakukan semua proses tersebut, tentu saja Bu Siti Laela memberi pengarahan, terutama teknik memegang canting yang benar dan bagaimana agar hasil pewarnaannya nanti bagus, yakni malam (lilin cair) yang dilukiskan pada kain harus tembus, sebab jika tidak menembus pada sisi belakangnya bisa dipastikan saat proses pewarnaan hasilnya akan berantakan.

belajar-membatik-5df65713d541df0ff601a932.jpg
belajar-membatik-5df65713d541df0ff601a932.jpg
"Yang membuat Saya bersemangat untuk mengenalkan dan memajukan Batik Betawi Terogong adalah karena pengrajin batik di Terogong mulai berkurang. Saya yang merupakan darah Betawi merasa terpanggil untuk melakukan hal itu!" Kenang Bu Siti Laila.

Benar sih, kalau bukan dimulai dari sekarang kapan lagi? Apalagi jika Batik Betawi Terogong tidak dikenalkan pada anak-anak yang merupakan generasi penerus, bisa saja lima atau beberapa tahun yang akan datang Batik Betawi Terogong hanya dikenal namanya saja oleh anak cucu kita

Miris, bukan?

Upaya Melestasikan Batik Betawi Terogong

Setiap usaha, pasti ada jalan. Dalam mengupayakan agar Batik Betawi Terogong kembali dikenal, Ibu Siti Laela kemudian berinisiatif untuk membuka kesempatan kepada siapa saja yang ingin belajar membatik, terutama anak-anak. Yang mana ilmu membatik tersebut beliau dapatkan ketika mendapatkan pelatihan membatik yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI pada awal tahun 2012 dengan mendatangkan trainernya langsung dari Pekalongan. Dari kesempatan itu, beliau kemudian merancang beberapa motif batik berdasarkan ikon Kota Jakarta seperti Monas, Ondel-ondel, juga aneka flora seperti Daun Pacar Cina, Buah Mengkudu dan Daun Semanggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun