Melihat fenomena ini, sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru bagi kita. Bahkan tidak jarang kita melakukan hal serupa. Sehingga jika ditanya, apakah saya percaya dengan hal demikian? Saya percaya bahwa itu semua terjadi atas kehendak atau izin Sang Pencipta, Puang Matua (sebutan Allah dalam Bahasa Toraja). Allah berdaulat atas semesta. Ia tidak terbatas hanya pada sejarah masa lalu dalam kitab, melainkan tetap berdaulat sampai selamanya.
Apa yang kita lakukan hanyalah cara dan simbol, termasuk (mungkin) yang kita saksikan kemarin. Saya sengaja memberi "tanda kurung" dan kata "mungkin" karena saya pun tidak tahu, apakah yang terjadi ini murni karena doa pada Tuhan atau kekuatan lain. Itu menjadi urusan masing-masing, hanya Mbak Rara yang tahu.Â
Yang pasti, Tuhan tetaplah menjadi pengendali utama dan Dia berhak memberi kemampuan khusus kepada ciptaan-Nya, termasuk kita dengan keberadaan kita masing-masing. Jika Mbak Rara termasuk salah satu yang mendapatkan itu, apakah tidak boleh? []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H