Sayang rasanya, jika yang telah dibeli itu tidak memberikan nilai guna.
Maka lebih baik untuk bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu:
"Apakah barang ini akan dipakai dalam jangka waktu yang lama?"
"Apakah makanan ini tidak akan bersisa dan terbuang begitu saja?"
Sementara itu, rumus keuangan yang baik adalah: pengeluaran < pemasukan.
Adalah penting untuk memiliki catatan keuangan, agar supaya bisa tahu, ke mana perginya duit keluar, dan agar supaya bisa mengevaluasi diri sendiri juga, bagaimana kebiasaan diri ini. Evaluasi pun akhirnya adalah untuk mencari solusi.
Pada akhirnya saya merasa dan mengambil kesimpulan, bahwa mengatur keuangan saat Ramadan tak jauh berbeda dengan mengatur keuangan pada bulan lainnya, dengan rumus-rumus yang saya highlight.
Untuk diri saya sendiri, sedapat mungkin saya mencoba untuk mengeluarkan uang kepada apa yang saya rasa benar-benar butuh dan benar-benar memberi manfaat.
Jikalau pengeluaran pada bulan Ramadan ini mengalami kenaikan daripada bulan biasanya, tetap usahakan agar jumlahnya masih lebih kecil dibandingkan dengan pemasukan. Dengan kata lain, pemasukan pun hendaknya mengalami kenaikan pula.
Catatan ini, juga diperuntukkan bagi diri sendiri (yang sebetulnya bukan seorang ahli finansial, atau perencana keuangan, hanyalah seorang yang pernah dan masih terus belajar -soal managemen keuangan ini).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H