Mohon tunggu...
Elite Rev.
Elite Rev. Mohon Tunggu... -

Teriakan Hati Kecil Yang Terdalam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prabowo vs Jokowi, Pemimpin Sejati Bertanggung Jawab bila Ada Kesalahan di Bawahnya

9 Mei 2014   02:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendahuluan

Prabowo adalah tipe pemimpin sejati bila di bandingkan dengan Jokowi, karena salah satu karakter pemimpin adalah bertanggung jawab terlebih apabila ada kesalahan di bawah kekuasaannya.

Pembahasan

Pernahkah anda mendengar berita-berita PM jepang seperti berikut:

1. Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan -yang selama ini berada di bawah tekanan besar sehubungan dengan bencana dan tsunami Jepang- telah mengumumkan pengunduran dirinya. Naoto Kan mendapat kecaman karena dianggap tidak memperlihatkan kepemimpinan pasca gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011, yang kemudian menyebabkan krisis nuklir Jepang.

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/08/110826_jepang.shtml

2. Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, 63, mengundurkan diri setelah delapan bulan menjabat. Dia mundur karena gagal menepati janji kampanyenya yang ingin memindahkan pangkalan militer Amerika Serikat di pulau sebelah selatan Okinawa.

http://www.fnf-indonesia.org/article.php?id=3938&start1=30&start2=0

atau berita terbaru mengenai PM Korea Selatan seperti berikut:

SEOUL, KOMPAS.com- Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Hong-won, Minggu (27/4/2014), mengundurkan diri dari jabatannya terkait tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol yang mengakibatkan ratusan orang penumpangnya tewas.

"Saya meminta maaf karena tak mampu mencegah terjadinya kecelakaan ini dan tak mampu bertanggung jawab dengan layak sesudah tragedi ini terjadi," kata Hong-won.
"Saya yakin, sebagai perdana menteri, saya harus menanggung tanggung jawab ini dan mengundurkan diri," tambah dia.

Sumber

---

Dari beberapa kutipan diatas terlihat jelas karakter pemimpin bertanggung jawab itu seperti apa, dan inilah sebenar-benarnya pemimpin yang dicari, pemimpin yang akan dengan kepala terangkat bertanggung jawab, bukan yang cuci tangan seolah-olah kejadian buruk yang terjadi bukan dirinya yang harus menanggung.

Saya akan to the point saja, Prabowo lebih dekat dengan kualitas kepemimpinan seperti diatas, hal ini dapat terlihat dengan dirinya menanggung kesalahan yang terjadi khususnya mengenai kasus penculikan (yang akhirnya aktivis yang diculik dibebaskan semua hidup-hidup), dan/atau dapat terlihat dengan dirinya menangung tuduhan sebagai pihak yang terlibat kerusuhan 98 dan/atau dapat terlihat dengan dirinya menangung tuduhan kudeta. (walaupun semua hal diatas di luar kekuasaannya karena ada jalur komando)

Bandingkan, Jokowi yang selama ini bersikap apabila terjadi sesuatu yang buruk, dan ini masih di bawah kekuasaannya, kita ambil contoh saja:

1. Kasus banjir dan macet, sempat-sempatnya menggeret Pemerintah Pusat, okelah itu belum seberapa, yang lebih parahnya Hujan dan Rob yang disalahin.

http://www.merdeka.com/jakarta/banjir-di-kelapa-gading-jokowi-salahkan-hujan-dan-air-rob.html

2. Kasus Trans Jakarta karatan, lagi-lagi lempar batu sembunyi tangan, kali ini korbannya DISHUB DKI Jakarta dan berujung pencopotan jabatan Kepala Dinas Perhubungan.

http://jakarta.okezone.com/read/2014/02/26/500/946586/transjakarta-karatan-jokowi-jangan-sembunyi-di-balik-dishub-dki/large

3. Kasus kematian siswa SD, dengan gagah berani disorot media akhirnya Kepala Sekolahnya dipecat

http://www.jpnn.com/read/2014/05/08/233056/Jokowi-Pecat-Kepala-SD,-Dicurigai-Ada-Motif-Cari-Popularitas-

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam menyayangkan sikap Gubernur DKI Joko Widodo memberikan sanksi kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Makasar, Jakarta Timur, Sri Hartini. Apalagi menurutnya, sanksi itu berupa pemecatan dan dilakukan secara spontan. Dipo mengatakan seharusnya Jokowi mendalami terlebih dahulu masalah yang terjadi.

Dari rentetan diatas setidaknya kualitas Jokowi sebagai seorang pemimpin masih jauh, dan lucunya pendukungnya membela habis-habisan sang Jokowi seolah-olah bersih tanpa dosa, alasan pembelaannya pun sengaja melebar seperti "jangan-jangan nanti gempa di a atau b atau c yang salah Jokowi".

Pendukung koplak emang, siapa juga yang mau nyalahin dia kalau bukan di bawah kekuasaannya, tapi saya harus memaklumi saja kalau yang dipuja-puja kualitasnya saja seperti itu apalagi pendukungnya yang jauh dibawahnya.

Penutup

Untuk Jokowi, belajarlah menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, seperti cerita kepemimpinan dari PM Jepang dan PM Korea Selatan, atau setidaknya ada contoh disini, Prabowo.

Jokowi anda itu harapan banyak orang, jangan jadi benc*ng; tampilan laki tapi ngga laki, jangan gayanya aja pemimpin tapi ternyata kacung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun