Alam semesta begitu luasnya, aku hanyalah secuil daging yang hidup di pojok alam semesta yang bernama bumi, di galaksi bimasakti dalam orbit tatasurya. Di bumi pun aku haya seorang manusia yang hidup di sebuah titik yang sangat kecil
Kehidupan banyak sekali mengandung perbedaan-perbedaan. Entah itu dalam hal agama, budaya, politik, sosial, ekonomi global, dan lain sebagainya.
Sebelum aku menulis lebih banyak lagi, perlu aku katakan lagi bahwa tulisan ini hanyalah tulisan biasa yang ditulis orel anak muda yang sama sekali tak tahu banyak tentang kehidupan. Hanya asal menulis tanpa pernah mengadakan penelitian-penelitian sebagaimana profesor-profesor atau para akademisi dan kaum cendekiawan pada umumnya.
Maka jangan banyak digubris apa yang akan saya bahas. Jangan terlalu dibahas berkepannjangan, dan jangan dipersoalkan, dibesar-besarkan. Jangan.!
***
Aku adalah anak NU, aku IPNU. Aku sudah mengikuti 3 tahap kaderisasi dalam IPNU yaitu (1) Masa Kesetiaan Anggota, (2) Latihan Keder Muda, (3) Latihan Kader Utama.Bahkan aku juga sudah menjadi Trainer Kaderisasi IPNU di lingkup kabupaten.
Namun, ke-IPNU-anku nukan lantas membuatku membenci yang bukan NU, misalanya Muhammadiyah. Aku tidak pernah sekali pun membenci Muhammadiyah, karena aku sudah paham bahwa perbedaan pasti ada. Perbedaan sangatlah wajar.
Dilain sisi, aku terkadang merasa bahwa diriku sama sekali bukan NU dan sama sekali bukan Muhammadiyah atau ormas islam apa pun. Aku adalah Orang Islam. Muslim.
Aku belajar dari manusia Muhammad yang diciptakan oleh Tuhan dan dilantik sebagai Khotamul Ambiya' Wal Mursalin, dan Sayyidul Ambiya' Wal Mursalin. (Penutup para Nabi dan para Rosul, dan Pimpinan para Nabi dan para Rosul). Kemudian manusia Muhammad ini diberi seperangkat kecerdasan emosional yang luarbiasa sehingga menciptakan kepribadian yang adil seadil-adilnya dengan sebenar-benarny adil, jujur sejujur-jujurnya dengan sebenar-benarnya jujur, serta arif dan bijaksana dalam setiap mengambil keputusan.
Kalau dulu ada perbedaan pendapat antara sahabat, tidak lantas nabi menyalahkan salah satu atau membela salah satu dari sahabat namun nabi memberikan pengertian dengan sangat hati-hati dalm menjaga perasaan sahabatnya, yaitu memberi jalan keluar dengan tanpa menyinggung perasaan siapa pun, dengan kedamaian cinta-kasih yang mendalam.
Namun saat ini, kita sudah tidak bisa sama sekali bertanya kepada Kanjeng Nabi Muhammad itu, karena beliau sudah meninggal selama 14 abad yang lalu.
Akan tetapi, perlu kita sadari bahwasanya kehidupan Manusia Muhammad masih sangat panjang sampai kapan pun. Kita bisa bertanya kepadanya (Manusia Muhammad), kita bisa belajar darinya (Manusia Muhammad). Kapan pun, dimanapun.
***
Mari kita buka wawasan kita dengan belajar menghikmahi segala yang ada didunia ini. Kita jadikan yang bertengkar menjadi akur satu sama lain. Jangan malah menanamkebencian demi kebencian. Apa lagi kepada sesama muslim.
Islam adalah agama yang membuat kita aman, bukan malah terancam oleh teror yang menakutkan. Orang Islam adalah orang yang bisa menjamin keselamatan semua orang yang ada di sekelilingnya walau pun yang ada disekelilingnya itu bukan muslim. Bukan malah mengancam keselamatan orang lain, apa lagi dengan teror-teror.
Orang Islam adalah orang yang jika ada orang menitipkan barang kepadanya maka dia akan menyimpan barang itu dengan sebaik-baiknya, tanpa mengurangi sedikit pun dari jumlah atau bentuk sebelumnya kecuali ada izin.
Orang islam adalah orang yang menjaga agar dirinya tidak pernah merugikan orang lain, apa lagi merugikan negara, dan masyarakat. Terutama ketika menjadi Wakil rakyat maupun di pemerintahan.
***
Aku tidak akan pernah terlibat perdebatan antara mana yang benar antara Islam dengan Kristen, atau antara Sunni dengan Syi'ah, atau antara NU dengan Muhammadiyah. Karena itu hanyalah sebuah persoalan yang dibuat buat dengan orang yang bertujuan memecah belah satu sama lain. Karena setiap golongan apa pun pasti ada min-ples_nya. Ada benr-salahnya. Tidak ada satu golongan pun yng pasti selalu benar, dan tidak ada satu golongan pun yang pasti selalu salah.
Bagi yang Kristen, silahkan anda Kristen. Silahan kalian beribadah sesuai dengan syari'at agama kalian. Mari kita hidup bersama dengan saling menghormati satu sama lain. Saling membantu jika diantara kita ada yang dalam kesusahan. Percayalah, bahwa kami orang islam tidak akan pernah mengancam hak hidup kalian sebagai sesama manusia. Percayalah bahwa kami akan selalu menjaga hak-hak kalian sebagaimana kalian menjaga hak-hak kami.
Bagi yang Sunni dan Syi'ah. Ayolah, jangan saling bunuh-membunuh lagi. Wahai Syi'ah, mhon maafkanlah Sunni dengan segala kearifan kalian yang katanya kailan lebih arif dan bijaksana  seperti halnya Sayyidina Ali. Wahai Sunni, jangan terus-terusan kau musuhi Syi'ah. Mereka juga Muslim. Mereka juga menyembah Allah, mebaca Al-Qur'an, zakat, puasa, bahkan juga haji sama halnya dengan engkau yang Sunni.
Bagi NU dan Muhammadiyah, atau yang lainnya, yang perlu kita sadari adalah kita sekarang sedang dalam kurungan massal yang berupa kesempitan-kesempitan berfikir yang datang bukan dari dalm diri kita yang membuat kita bertengkar satu sama lain, bermusuhan satu sama lain, merasa mennag sendiri, merasa benar sendiri, merasa sok suci, dan yang lebih parah lagi merasa paling masuk surga dari pada orang lain dan paling dicintai Tuhan dari apad yang lain.
Jika kamu merasa paling dekat dengan Tuhan, maka berbuatlah adil dan bijakasana. Tunjukkan orang lain jalan Menuju Tuhan dengan cara yang Baik, Benar, dan penuh keharmonisan. Bukan malah dengan amarah dan kekerasan. Apa lagi saling mengkafir-kafirkan. []
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H