Mohon tunggu...
Elsya Elsya
Elsya Elsya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender dalam Konteks Islam

7 Oktober 2024   00:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   03:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warisan laki laki dua kali lipat dari warisan perempuan. Maka hukum tersebut menghasilkan ketidakadilan terhadap perempuan.

Kesetaraan gender dalam hukum islam:

1.kesetaraan gender dalam al qur'an.

Gender adalah perbedaan antara laki laki dan perempuan yang berbeda dari sisi tingkah laku seperti contoh seorang perempuan harus pandai memasak, merawat diri, lemah lembut dan emosional. Sedangkan laki laki dianggap pemimpin, tegar dan pemberani. Padahal hal itu tidak selalu benar. Bisa saja laki laki seperti perempuan dan sebaliknya.

Dalam masalah tersebut, maka prinsip dasar al quran menggambarkan susut pandang yang sama. Dalam al qur'an ada ayat yang menjelaskan bahwa laki laki dan perempuan mempunyai status yang sama. Dalam surat al hujurot ayat 13 berbunyi “allah menciptakan perempuan dan laki laki dengan berbeda beda dalam bangsa dan bersyukur suku.

Al quran menjadi rahmat allah yang diturunkan kepada nabi muhammad melalui wahyu. Al quran dijadikan pedoman untuk kehidupan seseorang. Ada hadis yang memperkuat ketentuan al quran yaitu menempatkan perempuan lebih unggul daripada laki laki. Seperti contoh sabda nabi”bahwa surga ada ditelapak kaki ibu maka yang paling berhak dulu dihormati adalah ibu baru ayah. Tetapi seringkali memprioritaskan laki laki.

Salah satu misi islam kepada Ummat manusia adalah mengangkat derajat perempuan agar setara dengan laki laki.

Di jaman jahiliyah orang Arab mengubur hidup hidup anak perempuan karena dia itu dianggap beban atau aib bagi keluarga. Ketika islam datang, tradisi itu dihapus dan perempuan diakui sebagai gak milik warisan.

Tetapi perempuan Arab jahiliyah tidak mempunyai warisan.

Mereka adalah properti yang diwariskan oleh laki laki.

Perempuan janda dipaksa untuk menikah dengan sodara laki laki suaminya karena sebagian harta warisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun